Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Surabaya Berdarah, Pengeroyokan di Medokan Semampir Makan Korban, Keluarga Geram Lihat TKP

Warga Surabaya geger karena ada kasus pengeroyokan di Medokan Semampir. Pengeroyokan itu sampai memakan korban.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
ISTIMEWA
jenazah Ariska Tri Yulianto (26) saat disemayamkan di Kamar Mayat RSU Dr Soetomo Surabaya 

Warga Surabaya geger karena ada kasus pengeroyokan di Medokan Semampir. Pengeroyokan itu sampai memakan korban. Simak selengkapnya!

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satu orang pria tewas akibat dikeroyok sekelompok orang tak dikenal di kawasan Jalan Medokan Semampir, Medokan Semampir, Sukolilo, Surabaya, Minggu (2/7/2020) dini hari.

Korban bernama Ariska Tri Yulianto (26) warga Semampir Tengah, Sukolilo, Surabaya.

Informasinya, korban dikeroyok oleh sekelompok orang berjumlah lima orang.

Korban tergeletak tak bernyawa di bahu jalan tersebut dengan penuh luka disekujur tubuhnya.

Kakak kedua korban Dwi Adi Saputra (36) mengaku tidak mengetahui detail kronologi pengeroyokan adiknya yang ketiga itu.

Wanita di Kediri Kepergok Suami Saat Asyik Berduaan Bareng Pria Lain di Ruko, Satpol PP Turun Tangan

Hanya saja sekira pukul 02.00 WIB tadi, dirinya bersama sejumlah anggota keluarga diminta pihak kepolisian untuk mendatangi lokasi kejadian perkara.

"Ya tadi ada pihak polisi datang ke rumah. Saya kan bangun tidur di ajak polisi ke sana, buat cek TKP," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di Kamar Mayat RSU Dr Soetomo Surabaya, Minggu (2/8/2020).

Ia mengaku melihat adiknya sudah terkapar tak bernyawa di bahu jalan tersebut.

Mengenai detail luka yang didera korban hingga menghembuskan nafas terakhir.

Dwi mengaku masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan pihak Kamar Mayat RSU Dr Soetomo Surabaya dan pihak kepolisian.

"Dari tadi pagi, ya subuh, ini baru selesai, langsung dimakamkan nanti," jelas pria berjaket kulit itu.

Namun ia tak menampik jikalau adiknya itu tewas akibat dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal berjumlah lima orang.

"Ada 5 orang, itu informasinya itu, enggak tahu, kan kalau dikembangkan bisa lebih, bisa 5 aja, belum tahu," ungkapnya.

Dan kabarnya, ungkap Dwi, dua orang diantara lima orang pelaku berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

"Tapi sementara diamankan 2 orang. Tadi ada foto-foto yang ditangkap tadi," pungkasnya.

Keluarga ungkap fakta lain soal jumlah pelaku

Bambang Arkenoko ayahanda Arisky Tri Yulianto (26) korban tewas akibat pengeroyokan di Jalan Raya Medokan, Semampir, Sukolilo, pada Minggu (2/8/2020) dini hari, meyakini pelakunya lebih dari lima orang.

Sejak insiden itu terekspos media, spekulasi mengenai jumlah pelaku pengeroyokan anak ketiganya, masih simpang siur.

Berdasarkan keterangan yang dihimpunnya dari anak pertamanya, Bagus Yulianto (36), yang turut bersama korban di malam penghabisan itu.

Bahwa pelaku yang mengeroyok korban dan tiga orang temannya, termasuk si Bagus, berjumlah lebih dari 10 orang.

"Tapi pengakuan tersangka 5 orang. Tapi ini, jadi dikeroyok ada lebih dari 10 orang," ujarnya saat ditemui awak media di rumah duka, di Jalan Medokan Semampir Tengah, Sukolilo, Surabaya, Minggu (2/8/2020).

Kendati demikian, ungkap Bambang, mengapresiasi langkah tanggap Unit Reskrim Polsek Sukolilo dan Satreskrim Polrestabes Surabaya, yang berhasil membekuk dua orang di antara pelaku pengeroyokan.

"Jadi posisi pengakuan tersangka, tadi di-share di ponsel, itu 5 orang, yang ketangkap kan 2 orang," tuturnya.

Kendati jenazah anak ketiganya yang telah memberinya satu orang cucu itu telah dikebumikan sekira pukul 15.00 WIB di tempat pemakaman umum di dekat pemukiman tempat tinggalnya.

Bambang mengaku masih menyimpan rasa geram.

Pasalnya, sekira pukul 02.00 WIB, saat diajak oleh sejumlah anggota polisi untuk meninjau prosesi olah tempat kejadian perkara di kawasan jalan tersebut.

Terkesan ada upaya para pelaku untuk menelantarkan korban begitu sadis, dengan maksud menghilangkan jejak.

Pasalnya, antara lokasi pertengkaran, melibatkan anaknya sejumlah orang tak dikenal itu, dengan lokasi terakhir mayat anaknya terkapar, terpaut jauh, sekira 10 meter.

"Enggak dipinggirkan, mungkin untuk menghilangkan jejak, supaya anak itu terlihat enggak diketahui orang," pungkasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Iptu Zainul Abidin tak menampik bila sejumlah terduga pelaku pengeroyokan telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Namun pihaknya enggan mengungkapkan secara detail, mengenai motif, bahkan jumlah para pelaku yang telah diamankan itu.

Pasalnya, proses penyidikan beserta pengembangan kasus tersebut, masih terus diupayakan oleh pihaknya, Tim Antibandit Polsek Sukolilo dan Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

"Nanti tunggu Kapolsek saja ya," ungkap Abidin saat dikonfirmasi TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved