VIRAL Curhat Pilu Suami Dijuluki Anak Haram oleh Istri Sendiri 'Tak Bisa Kumaafkan', Lihat Endingnya
Inilah curahan hati seorang suami yang dijuluki istrinya sendiri sebagai anak haram sampai bawa masa lalu mertua, ending rumah tangga memilukan.
"Aku tidak akan diam jika orang-orang mengutuk ibuku walaupun ibuku adalah pezina tetapi itu adalah dosa masa lalunya. Sekarang aku benar-benar tidak ingin lagi melihat wajah istriku," ujarnya.
Jelas suami yang terluka itu lagi, dia bertekad untuk tidak pulang ke rumah selama beberapa hari agar meredakan panas dalam hatinya.
Pada saat yang sama, ia menerima banyak telepon dari istrinya selain pesan yang dikirim kepadanya untuk memohon maaf.
Namun, sulit baginya untuk memaafkan di atas ketelanjuran kata-kata istrinya karena menghina dia sebagai anak haram, walaupun itu sering terjadi selama pernikahan mereka.
• VIRAL Curhat Istri Hamil Hasil Selingkuh dengan Teman, Suamiku Mandul, Ending Miris: Tak Mengerti
Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Apa yang telah diucapkan sang istri nyatanya telah menyakitkan hati sang suami.
Hingga kini, ia pun belum bisa memaafkan dan memilih jalan untuk menceraikan istrinya.
"Tapi aku masih belum bisa memaafkannya sampai hari ini dan sampai kapan pun. Kurasa cara terbaik adalah menceraikan karena ini bukan pertama kalinya dia berkata aku seperti itu," katanya.
Sebagian besar netizen bersimpati dengan situasi yang dialami oleh pria sekaligus seorang suami tersebut, dia menggambarkan tindakan istrinya sebagai hal yang tidak pantas untuk mengangkat kisah masa lalu ibu mertua.
Curhatan seorang suami yang dihina oleh istrinya itu kian mendapat simpati banyak orang.
Melalui halaman Facebook Kisah Rumah Tangga, cerita pria asal Malaysia itu viral di media sosial.
Hingga kini, postingan tersebut telah disukai 6,2 ribu kali dan dikomentari lebih dari 1,3 ribu kali oleh pengguna Facebook.
Bahkan, netizen juga memuji tindakan pria tersebut karena membela ibunya agar tidak terus dihina oleh istrinya.
"Terima kasih telah membela ibumu. Siapa kita untuk menilai masa lalu orang lain, sementara kita sendiri tidak tahu seperti apa akhir cerita kita. Aku menghormati kamu mampu membela ibumu," tulis seorang netizen.
"Memaafkan itu mudah, melupakan itu yang sulit. Tolong, buat keputusan yang benar dan jangan marah. Apapun keputusannya, semua punya kebijaksanaan," kata netizen lainnya.