Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Malang

Wali Kota Sutiaji Beberkan Skema Simulasi Masuk Sekolah di Kota Malang saat Pandemi Covid-19

Pemerintah Kota Malang berencana menggelar simulasi masuk sekolah di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Namun tetap bergiliran.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/RIFKI EDGAR
Wali Kota Malang, Sutiaji (tengah), 2020. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang berencana menggelar simulasi masuk sekolah di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).

Rencananya, simulasi tersebut akan dimulai pada pekan depan ini.

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, penerapannya nanti dihitung berdasarkan hari dan kelas.

"Misalkan untuk Sekolah Dasar (SD) yang masuk hari ini kelas 1 dan kelas 6, besok kelas 2 dan kelas 5, dan besoknya lagi kelas 3 dan kelas 4," terangnya, Jumat (7/8/2020).

Sutiaji menyampaikan, aturan sistem tersebut hampir sama dengan skema aturan ganjil genap.

Nantinya siswa yang akan masuk dalam simulasi tersebut juga harus diantar oleh orang tuanya masing-masing.

Universitas Ma Chung Malang Buka Prodi Baru Magister Manajemen Inovasi, Satu-satunya di Jawa Timur!

Laksanakan Jatim Bermasker, Forkopimda Kota Malang Bagikan Masker di Kampung Tangguh Semeru Glintung

"Masuknya separuh-separuh. Dan harus diantar oleh orang tuanya sendiri," ucapnya.

Sutiaji memiliki alasan tersendiri kenapa dirinya sepakat apabila siswa dipersilakan masuk sekolah.

Dia menyampaikan, ukuran sebenarnya bukan berkaitan dengan zona merah atau zona hijau suatu daerah.

Akan tetapi berkaitan dengan pendidikan karakter anak yang nantinya bisa berimbas kepada orang tua.

Dia menjelaskan, apabila siswa nanti masuk ke sekolah, tingkat kedisiplinan akan lebih tertata.

Beli Seserahan Melamar Calon Istri, Pria Malang Kaget Tas Isi Uang Rp 1 Juta dan Surat Berharga Raib

Penjelasan Bupati Malang Sanusi seusai Menyanyi Dangdut Bersama Dua Biduan: Itu Electone Saja

Hal itu berbeda ketika anak-anak saat berada di dalam rumah yang jarang memakai masker.

"Seperti di luar negeri, saat pandemi ini lembaga pendidikan dibuka di awal. Sedangkan tempat ibadah terakhir," ujarnya.

"Karena harapannya ada karakter yang terbentuk. Agar menjadi kebiasaan, seperti rajin mencuci tangan dan memakai masker," tandasnya.

Editor: Dwi Prastika

Meski Diprotes TACB Kota Malang, Pemilik Bangunan di Jalan Basuki Rahmat Tetap Lanjutkan Pembangunan

Setuju Regulasi Rekontrak, Oh In Kyun Ajukan Permintaan Khusus pada Arema FC, Menikah Jadi Alasan

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved