Pengabdian Guru Elivina Nawu di NTT Rela Lewati Hutan & Sungai Demi Mengajar, Gaji Cuma Rp 200 Ribu
Digaji Rp 200.000 per bulan, Elivina Nawu tetap semangat mengajar. Ia mengaku ingin mencerdaskan anak bangsa. Simak kisah selengkapnya di sini!
TRIBUNJATIM.COM - Pengabdian Elivina Nawu (33) sebagai guru begitu luar biasa.
Guru di NTT ini merupakan sosok guru yang patut dicontoh.
Demi mengajar murid-muridnya, Elivina Nawu rela melewati hutan dan sungai.
Upah yang kecil juga tak dipermasalahkannya, semangat Elivina Nawu untuk mengajar tak pernah padam.
Sebagai guru honorer yang telah mengabdi selama 9 tahun di Flores, NTT, Elivina Nawu hanya mendapatkan penghasilan Rp 200.000 per bulan.
Ia bahkan terpaksa berjualan kemiri di sela mengajar, demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan dua anaknya.
Satu hal yang membuat semangat Elivina Nawu masih membara, yakni melihat murid-muridnya menjadi anak yang cerdas.
"Saya termotivasi untuk mencerdaskan anak bangsa. Walaupun upah yang diterima tidak sesuai dengan apa yang saya kerjakan selama ini," tutur dia.
• Cerita Awal Mula Pernikahan Drive Thru Pertama di Bekasi, 1300 Undangan, Keluarga Sempat Keberatan
• Bupati Ipong Finish 19 Detik di Trek 151 Meter Ponorogo Drag Bicycle: Anak Muda Harus Lebih Hebat!
• VIRAL TERPOPULER: Viral Kisah Unik Besan Nikahi Besan hingga Kamar ART Raffi Ahmad Mirip Kos-kosan
Mengajar sejak 2011, honor Rp 200.000

Meski jam mengajarnya cukup tinggi, penghasilannya jauh dari kata layak.
Belum lagi dia memiliki dua orang anak.
“Saya sudah mengajar di SDI ajang sejak 1 Oktober 2011. Saya mengajar selama 26 jam per minggu. Gaji saya Rp 200.000 per bulan dari komite sekolah,” kata Elivina Nawu, ternyata gaji itu pun sudah tidak diterima sejak 2018.
Dia hanya menerima tambahan penghasilan (tamsil) dari Pemda Manggarai Timur sebesar Rp 500 ribu per bulan.
Karena sifatnya tambahan, waktu pencairan tamsil juga tidak pasti.
Pernah dia menerima tamsil setelah delapan bulan.
Namun yang dia peroleh juga tidak penuh, yakni baru tamsil tiga bulan pertama.
• NEWS VIDEO - Trafik Penerbangan Naik, Bandara Juanda Perketat Monitoring Penerapan Protokol Covid-19
• Menjaga Usia Pernikahan 25 Tahun, Inul Daratista Pernah Minta Cerai ke Adam Suseno: Godaannya Banyak
• 3 Drama Korea Romantis Terbaru Bulan Agustus di Netflix, Ada Love Alarm 2 Tayang 22 Agustus 2020
Lewati hutan dan sungai
Elivina Nawu tetap bersemangat menjalani tugasnya mengajar selama pandemi Covid-19.
Ia rela mendatangi murid-muridnya demi menyalurkan ilmu.
Untuk mengunjungi siswanya, Elivina Nawu berjalan kaki sejauh tiga kilometer.
Dalam perjalanannya, Elivina Nawu harus melewati hutan dan sungai.
Selama ini Elivina Nawu tinggal bersama orangtuanya yang merupakan seorang petani.
• Kisah Menyentuh Tukang Ojek Berhati Mulia, Beri WiFi Gratis Buat Siswa Kurang Mampu dan Yatim Piatu
• Masker UMKM Jatim Tembus Pasar Luar Negeri Saat Pandemi, PLB GMS Agresif Bidik Importir Bahan Baku
• Pernikahan Belum Sebulan, Nadya Mustika Rahayu Istri Rizki DAcademy Curhat Galau: Sama-sama Sibuk
Dia juga membantu orangtuanya berjualan kemiri.
Setiap hari Elivina Nawu memikul kemiri dalam jumlah banyak dan berjalan belasan kilometer.
Hal itu ia lakukan agar keluarganya dapat bertahan hidup.
Di bulan kemerdekaan ini, Elivina Nawu turut mengkritik pemerintah atas minimnya gaji guru honorer.
“Bulan ini bangsa Indonesia merayakan HUT Kemeredekaan ke-75 tahun dengan tema Indonesia Maju. Tetapi nasib guru honorer belum merdeka,” ujar Elivina Nawu.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Elivina, Guru Bergaji Rp 200.000, Berjualan dan Memikul Kemiri, Jalan Belasan Kilometer"