Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

Masker UMKM Jatim Tembus Pasar Luar Negeri Saat Pandemi, PLB GMS Agresif Bidik Importir Bahan Baku

PT Gunung Mas Samudera (GMS) agresif bidik importir bahan baku. Lihat optimisme pasar yang meningkat sejak bulan Juli 2020 di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Hefty Suud
SURYA/SRI HANDI LESTARI
Direktur PT GMS Iko Sukma Handriadianto (tengah) saat kegiatan bongkar perdana di PLB GMS yang mulai operasional meski masih pandemi Covid 19, untuk mendorong percepatan kembali ekonomi Jatim. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Agustus 2020 ini, ekonomi mulai bergerak lagi di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).

Arus impor bahan baku yang masuk melalui pelabuhan-pelabuhan di Surabaya mulai bergeliat.

Hal itu membuat Pusat Logistik Berikat (PLB) PT Gunung Mas Samudera (GMS) segera membuka pelayanannya dan perdana bongkar impor bahan baku, Sabtu (8/8/2020) di lokasi PLN GMS yang ada di kawasan Tambak Osowilangun, Surabaya.

Iko Sukma Handriadianto, Director PT GMS, mengatakan, pihaknya melihat optimisme pasar yang meningkat sejak bulan Juli 2020 lalu.

Di Kongres, Gerindra Jatim Bersama Seluruh Pengurus se-Indonesia Usung Prabowo di Pilpres 2024

Cemburu Berujung Maut, Pria Bangkalan Tewas Bersimbah Darah di Lorong Puskesmas: Dada Ditikam Pisau

"Tidak hanya lokal, tapi juga global. Hal ini yang mendorong sektor usaha di lokal juga bergerak mengikuti kondisi global yang sudah mulai membuka diri dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat untuk tetap waspada pada virus Corona ini," ungkap Iko disela kegiatan bongkar perdana empat kontainer komoditas pendukung sektor otomotif niaga di PLB GMS.

Apalagi pemerintah Indonesia juga mendorong industri untuk bergerak dengan memberikan banyak stimulus.

Hal itu harus dimanfaatkan pelaku usaha untuk bisa reborn dengan kinera usaha di semester I yang drop akibat pandemi.

Katalog Promo JSM Indomaret dan Alfamart Hanya 3 Hari, 7-9 Agustus 2020, Banyak Produk Buy 1 Get 1

Terungkap Alasan Nagita Slavina Pernah Minta Cerai ke Raffi Ahmad, Bersyukur Pernah Liburan ke Eropa

Diakui Iko, para pengusaha di semester II ini tentunya sangat antusias untuk bergerak kembali, dengan berbagai kreasi dan upaya yang bisa diterima di pasar.

"Memang semua sektor banyak yang drop. Kecuali sektor industri makanan dan minuman serta industri kesehatan dan telekomunikasi," ungkap Iko.

Namun antusiasme dirasakan hampir semua sektor. Termasuk industri Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memanfaatkan teknologi untuk pemasarannya.

"Nah kami di PLB GMS yang baru operasional di bulan ini, agresif mencari importir terutama untuk bahan baku industri termasuk UKM dengan pasar ekspor. Karena saat ini banyak industri UKM karena pemasarannya menggunakan teknologi, sudah mendapatkan pasar hingga ke luar negeri," jelas Iko.

Diantaranya masker fashion dan masker medis. Dimana saat ini banyak UKM garment di Jatim yang memproduksi masker fashion kemudian pemasarannya melalui e-commerce, media sosial yang mendapatkan permintaan dari Singapura, Malaysia, Taiwan, dan negara-negara Timur Tengah.

Hal itu mendorong permintaan bahan baku garmen yang tidak ada di lokal meningkat. Sehingga UKM perlu bahan baku impor yang lebih terjangkau.

"Dan untuk hal itu, kami secara bertahap memberikan bantuan untuk menghubungkan ke importir kepada UKM. Melalui kerjasama kelompok UKM sejenis, impor bahan baku yang besar bisa dilakukan secara bersama, sehingga lebih ringan. Syaratnya UKM itu harus berbadan hukum dan kami siap memberikan pendampingan untuk edukasi dan sosialisasi," jelas Iko.

Apalagi saat ini ada stimulus bebas bea masuk bagi impor bahan baku untuk UKM. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk bisa menggerakkan ekonomi pasca pandemi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved