Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

51.081 Pekerja Jatim Terdampak Covid-19, Gubernur Khofifah Siapkan Strategi Pemulihan: Bisa Bangkit

51.081 pekerja di Jawa Timur terdampak Covid-19. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa optimis bangkit: Siapkan strategi pemulihan.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (6/8/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menjajaki new normal atau kebiasaan hidup baru di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ), sektor ketenagakerjaan yang terdampak pandemi masih terus bertambah.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo mengatakan hingga saat ini jumlah tenaga kerja Jatim yang terdampak Covid-19 tembus 51.081 orang.

Tenaga kerja terdampak itu terdiri dari yang terkena PHK maupun dirumahkan. Data tersebut merupakan data update terakhir pada akhir pekan lalu.

Masih Pandemi Covid-19, Pemkot Sarankan Lomba Agustusan di Surabaya Beralih ke Sistem Online

VIRAL Desain Aneh Rumah Gepeng, Laku Fantastis Rp 3,9 M, Ternyata Isi Dalam Mewah, Lihat Fotonya

“Masa pendemi Covid-19 sektor ketenagakerjaan yang terdampak mencapai 51.081 orang. Itu mulai yang dirumahkan, kena PHK dan juga yang pekerja migran terdampak,” kata Himawan, Senin (10/8/2020).

Detailnya, untuk tenaga kerja yang dirumahkan ada sebanyak 34.108 orang dari 607 perusahaan.

Kemudian untuk tenaga kerja yang terkena PHK ada sebanyak 7.097 orang dari 272 perusahaan.

Kangen dengan Para Siswa, SMPN 1 Kedungwaru Tulungagung Luncurkan Program Guru Sambang

Hasil Operasi Sikat Semeru 2020, Polres Sumenep Ungkap 14 Tersangka, Curanmor hingga Sajam

Selain itu karena pandemi juga ada banyak pekerja migran asal Jawa Timur yang terdampak. Total pekerja migran yang terdampak ada sebanyak 9.876 orang.

Data tersebut terdiri dari pekerja migran yang finish kontrak ada sebanyak 3.424 orang, kemudian yang bermasalah dan di PHK sebanyak 223 orang, yang dideportasi sebanyak 869 orang dan yang gagal berangkat sebanyak 5.360 orang.

“Kita terus update datanya. Namun dalam rangka pemulihan ekonomi dan situasi yang mulai kondusif, sejumlah perusahaan sudah ada yang melaporkan kembali ke kami bahwa ada satu perusahaan yang telah mempekerjakaan 1.237 pekerjanya kembali,” tegas Himawan.

Ditegaskan Himawan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengawal agar sektor Ketenagakerjaan yang terdampak pandemi bisa diminamilisir dan PHK menjadi jalan terakhir.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, gelombang PHK yang terjadi selama pandemi Covid-19 tidak terlalu besar menerpa Jawa Timur lantaran kohesifitas dunia usaha yang berseiring dengan pemenuhan hak buruh.

Baik pengusaha maupun pekerja, kata Khofifah, mau duduk bersama dan berdialog mencari solusi baik dan menguntungkan kedua belah pihak.

Hal itu penting agar kondisi keuangan perusahaan dapat dimengerti para pekerja, dan pengusaha dapat mendengar langsung aspirasi yang diinginkan pekerja.

“Tetap kami sampaikan terima kasih kepada para pengusaha yang menjadikan kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai langkah terakhir. Ini berkat jalinan komunikasi yang baik antara pengusaha dan pekerja,” ungkap Khofifah.

Khofifah optimistis, ekonomi Jatim bisa jauh lebih cepat bangkit saat penerapan adaptasi kebiasaan baru. Saat ini Pemprov Jatim tengah melakukan identifikasi secara cermat sektor-sektor mana saja yang terkena dampak paling parah, sektor yang bertahan, dan sektor yang justru bisa mengambil peluang yang ada.

“Kami tengah menyiapkan strategi pemulihan. Bukan hanya usaha kecil, menengah, dan besar saja yang menjadi perhatian, tapi juga mikro bahkan ultra mikro,” imbuhnya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved