Berita Viral
Kenang Perjuangan Menikah di Tengah Pandemi, Pasangan Ini Jadikan Bendera Merah Putih untuk Maskawin
Bendera merah putih dijadikan maskawin, pasangan ingin mengenang perjuangan menikah di saat pandemi Covid-19.
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM - Dalam rangka untuk mengenang perjuangan menikah di saat pandemi Covid-19, pasangan berikut ini menjadikan bendera merah putih sebagai maskawin.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah meresakahkan dunia, tak terkecuali menjadi penyebab berbagai rencana menjadi kacau.
Satu diantaranya yaitu bagi pasangan-pasangan kekasih yang sudah merencanakan pernikahan mereka.
Di awal-awal virus Corona menyerang Indonesia, diberlakukan larangan untuk mengadakan acara hajatan seperti pernikahan.
Mungkin ada yang tetap menikah tanpa pesta, sedangkan lainnya menunda. Meski tak jarang ada pula yang nekat melanggar aturan.
• 11 Ucapan Hari Kemerdekaan HUT RI ke-75 dalam Bahasa Inggris, Cocok Buat Update Status WhatsApp
• VIRAL Rumah Gepeng Seharga Miliaran, Isinya Mirip Lorong Sempit? Muat 3 Kamar Mandi di Dalam
Pasangan ini merupakan satu diantara pasangan yang memilih untuk menundanya. Namun, kini haru bahagia itu akhirnya datang, meski masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Untuk mengenangnya, hal unik dilakukan pasangan ini.
Pasangan mempelai M Arif Al Fajar (29) dan Tsaniyah Faidah (25) menyertakan maskawin bendera merah putih sebagai sarat akan nilai filosofisnya.
Pernikahan unik itu berlangsung khidmat ketika kedua mempelai ini membentangkan sang merah putih di hadapan tamu undangan.
• VIRAL TERPOPULER: Tragedi Pernikahan Bubar Paksa hingga Transgender Operasi Ganti Kelamin Malah Bau
• Cerita Sedih Pasutri Meninggal Dunia Akibat Laka Maut Tol Cipali, Niat Mau Khitankan Anaknya Pupus
Arif mengaku bahwa maskawin atau mahar Sang Dwiwarna ini diberikan untuk mengenang pernikahannya di bulan yang penuh dengan nilai sejarah perjuangan.
Sebab, acara pernikahan pada Sabtu, 8 Agustus 2020 lalu itu sangat berbeda dan bukanlah hal yang mudah lantaran harus melalui banyak rintangan.
Apalagi pernikahan ini mulanya diniatkan pada April.
Namun, saat itu zona merah di wilayah Bogor dan Depok masih banyak sehingga terpaksa diundur.
Ia dan istrinya, Tsaniyah berhasil melewati itu setelah pemerintah mengizinkan penyelenggaraan pernikahan dengan protokol kesehatan.
Tentunya, kata dia, menikah adalah oase di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan Indonesia.
