Virus Corona di Blitar
Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Kota Blitar, Banyak Siswa Belum Dapat Izin Orangtua
Lusiana merupakan satu dari beberapa siswa yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Kota Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
"Orangtua mengizinkan, saya juga mencari surat bebas Covid-19 untuk ikut uji coba belajar tatap muka di sekolah," katanya.
Waka Bagian Humas SMAN 1 Kota Blitar, Eko Weni mengatakan, jumlah siswa yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah dibatasi hanya 25 persen.
Pada hari pertama uji coba, tingkat kehadiran siswa tidak sampai 25 persen.
Jumlah total siswa di SMAN 1 Kota Blitar sebanyak 1.050 siswi.
• BREAKING NEWS: Lima SMA/SMK di Ponorogo Mulai Lakukan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Seharusnya, 25 persen dari total siswa itu sekitar 250 siswa. Tetapi, pada hari pertama ini, jumlah siswa yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah hanya 127 siswa atau sekitar 16 persen.
"Banyak siswa yang tidak ikut uji coba belajar tatap muka di sekolah karena belum mendapat izin dari orangtua. Izin dari orangtua syarat utama bagi siswa yang ingin ikut belajar tatap muka," katanya.
Selain izin dari orangtua, kata Weni, bagi siswa yang tinggal di kecamatan zona merah penyebaran Covid-19 juga harus mencari surat bebas Covid-19 untuk bisa ikut uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Kami tidak memaksa siswa ikut belajar tatap muka di sekolah. Kalau tidak bisa ikut tidak apa-apa, mereka tetap ikut belajar secara daring dari rumah," ujarnya.
Dikatakannya, dalam uji coba ini, waktu belajar siswa juga dipangkas. Waktu belajar siswa hanya lima jam dalam uji coba ini. Itupun 20 menit awal digunakan untuk pengecekan protokol kesehatan. Siswa belajar tanpa ada istirahat.
• Tak Perlu Mundur, Calon Petahana di Pilwali Blitar 2020 Hanya Diwajibkan Cuti saat Kampanye
"Begitu datang, langsung dicek kesehatan, setelah itu masuk kelas mengikuti pelajaran. Selesai pelajaran pulang, tidak ada istirahat," katanya.
Menurutnya, pengawasan siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah juga ketat. Siswa tidak boleh pindah-pindah tempat duduk. Siswa juga dilarang saling meminjam alat tulis.
"Pelajaran olahraga tetap ada, tapi sementara hanya senam. Untuk olahraga yang menggunakan alat tidak diadakan dulu," ujarnya.
Seperti diketahui, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota/Kabupaten Blitar melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di tiga sekolah di Kota Blitar. Ketiga sekolah itu, yakni, SMAN 1, SMK Islam, dan SLB.
Karena Kota Blitar masih zona oranye penyebaran Covid-19, persentase kehadiran siswa dalam uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah hanya 25 persen. Proses belajar mengajar tatap muka juga harus dengan protokol kesehatan ketat.
Editor: Dwi Prastika