Tahun Baru Islam
Doa Bersama Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriyah Dialihkan ke Ponpes Lirboyo Kota Kediri
Pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat kegiatan Doa Bersama dan Istigosah akhir tahun 1.441 H dan awal tahun 1442 H di Kota kediri
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat kegiatan Doa Bersama dan Istigosah akhir tahun 1 441 H dan awal tahun 1442 H dialihkan lokasinya dari Masjid Agung Kota Kediri ke Aula Al Muktamar Ponpes Lirboyo Kota Kediri, Rabu (19/8/2020) malam.
Kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan ini dilakukan dengan menjaga jarak antar peserta sekitar satu meter. Selain itu semua peserta juga memakai masker. Malahan panitia juga menyiapkan sprayer desinfektan.
Tahun lalu kegiatan serupa diikuti belasan ribu santri yang memenuhi Masjid Agung Kota Kediri hingga meluber ke Jl Panglima Sudirman yang ditutup total.
Sejumlah masyayih Ponpes Lirboyo juga hadir di antaranya, KH Anwar Mansyur, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, KH Atoillah Sholahuddin Anwar dan KH Maruf Zainuddin.
Meski jumlah peserta yang mengikuti doa bersama dan Istigosah di lokasi berkurang, panitia menyiarkan secara langsung kegiatan ini melalui siaran langsung YouTube.
Perwakilan Forkompinda Kota Kediri juga hadir termasuk Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana. Malahan Kapolres memberikan kata sambutannya serta memberikan bantuan ribuan masker untuk para santri.
• Bocah 15 Tahun di Surabaya Curi HP Tetangga Kos, Blak-blakan Ingin Main Game Seperti Teman-teman
• 11 Perguruan Silat Kota Madiun Komitmen Ciptakan Suro Damai, Utamakan Protokol Covid-19
• Rayakan 1 Tahun Pernikahan, Mutia Ayu Istri Glenn Fredly Rilis Single Itu Saja: Cinta Kita Abadi
Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil menyebutkan, pemindahan lokasi doa dan istigosah dilakukan di Aula Al Muktamar Ponpes Lirboyo karena masih dalam kondisi pandemi virus Corona atau Covid-19.
Di tahun baru hijriah kita punya semangat baru, dimana perpindahan Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah makna filosofinya sebuah loyalitas kepada Allah.
"Kalau diartikan saat ini kita harus tunduk dan patuh kepada aturan yang berlaku, terutama dalam kondisi wabah Covid 19 harus tunduk dan patuh dalam menjaga protokol kesehatan," jelasnya.
Diungkapkan, hijriah yang dilakukan Nabi Muhammad juga punya makna untuk menyatukan sahabat muhajirin dan Ansor. "Dengan menyatukan dua sahabat ini, Islam menjadi kuat dan jaya," ungkapnya.
Sehingga pada kesempatan ini bangsa dan negara harus bersatu dalam menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. "Kita perlu terapkan kebersamaan untuk mencapai kesuksesan," tambahnya.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, mengungkapkan dua bulan lalu sempat melihat kondisi kamar santri. Ternyata santri Ponpes Lirboyo bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
"Semoga dengan adanya doa bersama ini, kita semua segera dientaskan dari pandemi virus Corona atau Covid-19. Kepada para santri untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan baik," harapnya.
Sementara KH Abdullah Kafabihi Mahrus, pengasuh Doa Bersama Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriyah Dialihkan di Aula Al Muktamar menyebutkan, menghadapi virus Corona atau Covid-19 dilakukan dengan meminta santri memakai masker karena menjaga orang lain dari virus Corona atau Covid-19.
"Kita pakai masker menghormati dan menjaga orang lain, supaya orang lain sehat. Artinya, kalau tidak pakai masker tidak mempedulikan kesehatan orang lain," jelasnya.(dimTribunjatim.com)