Tahun Baru Islam
Memasuki Bulan Suro, Mengapa di Masyarakat Jawa Ada Ritual Cuci Benda Pusaka? Ini Penjelasannya
Biasanya memasuki Tahun Baru Islam atau Bulan Suro, ada tradisi mencuci benda pusaka, mengapa? Ini penjelasannya.
Amie melanjutkan, benda pusaka itu dapat diartikan sebagai penggambaran diri seseorang.
• Larangan di Bulan Muharram 1442 H Tahun Baru Islam 2020, Beserta Amalan Sunnah Puasa Dilengkapi Niat
Oleh karena itu, harus selalu dirawat dengan cara dicuci setiap pergantian tahun.
Rangkaian ritual Jamasan Pusaka, seperti apa?
Menurut Amie, rangkaian ritual diawali berdasarkan titah Raja Yogyakarta, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Pusaka tombok yang dikeluarkan dalam kirab malam satu Sura Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin ( 10/9/2018) malam.
Untuk waktunya, biasa dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 atau 10.00, tetapi tergantung titah raja.
Tahun ini, rencananya Jamasan Pusaka akan diadakan pada 1 September mendatang.
• 1 Muharram 1442 H, Puisi Gus Mus Selamat Tahun Baru Kawan Bisa Jadi Renungan Refleksi Diri, Simak!
Benda-benda pusaka yang dicuci seperti keris dan benda pusaka lainnya yang berada di Keraton.
Adapun benda-benda pusaka ini memiliki kelas-kelas tersendiri.
"Jadi yang kelas VVIP itu harus dicuci langsung oleh Sultan. Namun benda lainnya, yang mencuci banyak sekali, tergantung kedudukan seseorang nanti ditentukan akan mencuci benda pusaka kelas mana," jelasnya.
Jamasan Pusaka di Mangkunegaran Selain di Keraton Yogyakarta, Jamasan Pusaka juga dilakukan di Pura Mangkunegaran, Surakarta.
Sama seperti Keraton Yogyakarta, pihak Mangkunegaran akan mengadakan ritual ini setiap memasuki bulan Suro.

"Dilakukan pada bulan Suro. Kalau malam Satu Suro biasanya masih fokus pada pelaksanaan Kirab dan Wilujengan," kata Abdi Dalem Bagian Pariwisata dan Museum Pura Mangkunegaran, Joko Pramudya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/8/2020).
Ia menerangkan, malam Satu Suro bagi masyarakat Jawa sudah berlangsung sejak berabad-abad lamanya.
Ia mengaku tak bisa menjelaskan terlalu banyak seputar Jamasan Pusaka oleh karena ritual ini memang tidak boleh disebarluaskan ke khalayak umum.
• Puasa Asyura di Bulan Muharram Sekaligus Mengganti Puasa Ramadhan, Bolehkah? Berikut Hukumnya