Tahun Baru Islam
Puasa Asyura di Bulan Muharram Sekaligus Mengganti Puasa Ramadhan, Bolehkah? Berikut Hukumnya
Bagaimana hukum apabila menunaikan Puasa Asyura di Bulan Muharram sekaligus mengganti Puasa Ramadhan? Ini penjelasannya.
TRIBUNJATIM.COM - Menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1442 H, banyak amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan.
Satu di antaranya menunaikan ibadah Puasa Tasua dan Puasa Asyura.
Namun, bila menunaikan Puasa Tasua dan Puasa Asyura di Bulan Muharram sekaligus mengganti utang puasa Ramadhan, apakah diperbolehkan? Simak penjelasannya.
• 30 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, Cocok untuk Dijadikan Status Media Sosial
Pada tahun ini, 1 Muharam 1442 H akan jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020.
Dilansir oleh TribunJogja.com ( grup TribunJatim.com ) , Wakil Sekretaris PWNU DIY Ustaz Muhajir mengatakan, untuk menggabungkan dua puasa dengan maksud mengqadha ada dua hukumnya dalam islam.
"Yang diperbolehkan yaitu mengqadha puasa yang hukumnya sunah dengan sunah. Sedangkan puasa wajib seperti Ramadan dilarang untuk mengqadhanya," jelasnya kepada TribunJogja.com, pada Selasa (11/8/2020).
Pendapat Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam fatwa Syabakah Islamiyah:
فإن من عليه صيام واجب من قضاء رمضان، أو من كفارة، أو نحو ذلك، فلا يصح له أن يجمعه مع صوم التطوع بنية واحدة، لأن كلاً من الصوم الواجب وصوم التطوع عبادة مقصودة مستقلة عن الأخرى، ولا تندرج تحتها، فلا يصح أن يجمع بينهما بنية واحدة
Artinya: ”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri. Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 7273)
• Tak Sembarangan Sosok Ayah Nella Kharisma, Calon Keluarga Dory Harsa Nyeni, Lihat Pekerjaannya

• Tawa Geli Syahrini saat Temani Keponakan, Reino Gemas, Ada Aksi Pangku-pangkuan, Ngasuh
Hal serupa pun, dijelaskan Mazhab Hambali yang lebih keras dalam menghukumi hal ini.
Para ulama mazhab ini menyatakan haram hukumnya mendahulukan puasa sunah sementara masih punya utang puasa wajib.
Dasarnya adalah hadis riwayat Ahmad dari Abu Hurairah RA:
Siapa yang berpuasa sunah namun ia masih memiliki tanggungan puasa Ramadan (yang harus di-qadha), puasa sunah tidak diterima sampai ia menyelesaikan puasa wajibnya."
Namun, ada juga beberapa kalangan yang berpendapat menyatakan boleh menggabungkan puasa sunah dengan wajib kecuali puasa 6 hari pada bulan Syawal.
• Larangan di Bulan Muharram 1442 H Tahun Baru Islam 2020, Beserta Amalan Sunnah Puasa Dilengkapi Niat
Seperti yang dijelaskan Imam Ibnu Utsaimin: