Alun-alun Surabaya Tetap Buka, Terapkan Protokol Kesehatan, Kapasitas 40 Persen
Meski pagelaran seni di Alun-alun Surabaya dihentikan sementara, namun destinasi anyar di areal Balai Pemuda ini tetap dibuka.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Yoni Iskandar
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Meski pagelaran seni di Alun-alun Surabaya dihentikan sementara, namun destinasi anyar di areal Balai Pemuda ini tetap dibuka.
Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto mengatakan pihaknya menerapkan protokol ketat agar tidak terjadi kerumunan massa. Diantaranya membatasi jumlah pengunjung.
"Kita sudah menghitung kapasitas yang ada di Alun-alun ini, dan sudah kita tetapkan bahwasanya maksimal yang bisa di alun-alun ini adalah 200 orang, sekitar 40 persen dari kapasitas yang ada," terang Irvan Widyanto, Jumat (21/8/2020).
Seluruh pintu akses menuju areal Balai Pemuda itu dijaga petugas. Selain mengecek penggunaan masker dan suhu tubuh, petugas juga menghitung jumlah pengunjung yang datang.
"Ketika jumlahnya sudah 200 maka untuk entry point itu kita tutup, sehingga warga bisa mencari hari lain untuk ke alun-alun ini," tambah Irvan.
Pasca keputusan penghentian sementara pagelaran seni, rata-rata pengunjung datang untuk menikmati dua air mancur berkabut yang berada di lokasi. Ini menjadi daya tarik tersendiri.
Dan menurut Irvan Widyanto, untuk sekedar melihat spot tersebut biasanya waktu yang dibutuhkan pengunjung tak lama. Hanya sekitar 15 hingga setengah jam saja. Sehingga relatif tak sampai berjubel.
• Kekecewaan Warga Saat Tahu Pagelaran Seni di Alun-alun Surabaya Dihentikan: Terlanjur Sampai
• Jelang Pemberian Rekomendasi, Gus Hans Datangi DPD PDI Perjuangan Jatim, Ada Apa?
• Ahmad Dhani Tunjuk Ustaz Demi Lamar Alyssa, Minta Al Ghazali Menikah, Ada Ketakutan: Temui Bapaknya
Apalagi, banyak petugas yang berkeliling di lokasi. Mereka memantau seluruh penerapan protokol yang dilakukan warga.
Termasuk di pedestrian sepanjang areal Alun-alun Surabaya, ditempatkan banyak petugas.
Setiap saat lewat pengeras suara, warga diminta tak menurunkan masker ke dagu, dan tetap menjaga jarak. Selain itu, warga juga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Sementara masih berjalan sambil dievaluasi dengan protokol yang ketat," pungkasnya.
