Di Luar Dugaan Pengunjung Membeludak, Pentas Seni Dihentikan
Kekhawatiran banyak orang akan terjadi penumpukan pengunjung di acara pentas seni di Alun Alun Surabaya terbukti.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kekhawatiran banyak orang akan terjadi penumpukan pengunjung di acara pentas seni di Alun Alun Surabaya terbukti. Ribuan pengunjung memadati Alun Alun Surabaya Komplek Balai Pemuda yang dijadikan panggung seni 19 - 23 Agustus 2020.
Di tempat yang sama di Plaza Balai Pemuda itu juga dilengkapi air mancur berkabut. Karena membanjirnya pengunjung sementara pandemi Corona di Surabaya belum reda, pentas Kesenian di Plaza Balai Pemuda itu dihentikan.
Kepala Disbudpar Kota Surabaya Antiek Sugihart menjelaskan bahwa telah dilakukan evaluasi pentas seni tersebut. "Kita evaluasi karena semua di luar perkiraan kami," ungkapnya saat dikonfirmasi surya, Jumat (21/8/2020).
Secara resmi, kegiatan Pentas Kesanian di Alun Alun Surabaya itu pun dihentikan sementara. Terhitung mulai 21 Agustus hari ini, kegiatan itu dihentikan. Tampak panggung pentas seni di Alun Alun baru itu pada dibongkar.
Mengawali pembukaan Plaza Balai Pemuda yang jadi Alun Alun Surabaya, Disbudpar Surabaya menggelar Pentas Kesenian setiap hari hingga 23 Agustus. Tampilan berbagai pertunjukan kesenian digelar dalam pembukaan Alun-Alun Suranaya itu.
• Nasib Tragis Bocah di Surabaya Dicabuli Saat Tunggu Guru Ngaji di Musala, Simak Pengakuan Pelaku
• Alun-alun Surabaya Jadi Spot Baru Olahraga Lari dan Bersepeda, Warga Nilai: Sangat Ramah Lingkungan
• Ketua DPD RI LaNyalla: Indonesia Memanggil 8 Juta Saudagar Bugis Makassar
Acara digelar di panggung utama dan panggung yang lain di Alun Surabaya. Ada pentas musik, musik band, keroncong, maupun Srimulat. Ada juga jazz, karawitan, jaranan, reog, musik patrol, ketoprak, wayang orang, dan pentas seni lainnya.
Membeludaknya penonton pentas seni ini pun menjadi sorotan para nerizen. Ada yang mengecam karena terjadi kerumunan begitu banyak. Selain mereka juga mengapresiasi pembukaan Alun Alun Surabaya yang bagus.
Kenapa tidak diantisipasi atas membanjirnya pengunjung di tengah pandemi? Antiek menuturkan bahwa pihaknya memberlakukan protokoler kesehatan secara ketat. Petugas akan mengarahkan untuk tetap menjaga jarak dan wajib Bermasker.
Dilematis memang. Apalagi saat seperti ini banyak orang butuh hiburan. Pekerja seni juga butuh tampil. Namun di sisi lain pandemi corona masih belum reda. Begitu Alun Alun Surabaya dibuka dengan menggelar pentas seni, ribuan pengunjung berdatangan.
"Memang soal membeludaknya pengunjung itu di luar dugaan. Kami sebenarnya menggelar pentas seni dengan menerapkan protokoler kesehatan," jelas Antiek kepada TribunJatim.com.
Digelarnya Pentas Seni di Alun Alun Surabaya mendapat kecaman Ketua Dewan Kesenian Surabaya (DKS) Krisman Hadi. Pemkot Surabaya dinilai tidak konsisten. Pemkot pula yang melarang pesta dan lomba Agustusan sejak 10 Agustus 2020.
"Namun Disbudpar lupa dan dengan terbuka menggelar pentas seni di tempat yang disebut Alun Alun Surabaya. Kepala Disbudpar sebaiknya paham dengan risiko di saat pendemi begini. Sebaiknya kinerja Disbudpar dievaluasi," kata Krisman kepada TribunJatim.com.
Meski menjamin akan memberlakukan protokoler kesehatan ketat, namun siapa yang bisa mengontrol ribuan orang yang sedang jalan-jalan dan menonton. Seharusnya kegiatan bisa digelar dengan menyesuaikan situasi pandemi. (Faiq/Tribunjatim.com)