Virus Corona di Mojokerto
Nahas Relawan Pemakaman Covid-19 Mojokerto 4 Bulan Tak Gajian, Dana Rp 83 Juta Beku di Pemda
Nahas nasib relawan tim pemakaman jenazah virus Corona di Kabupaten Mojokerto. Hapir 4 bulan kerja, dana Rp 83 juta dari Pemda tak kunjung cair.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Nasib relawan tim pemakaman jenazah virus Corona ( Covid-19 ) begitu memprihatinkan.
Selama hampir empat bulan bekerja, mereka belum mendapat bantuan operasional dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
Para relawan tergabung dalam tim pemakaman Covid-19 tersebut tidak mendapat gaji dan biaya operasional dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.
• NEWS VIDEO - Partai NasDem Kediri Gelar Operasi Pasar Murah, Istri Cabup Mas Dhito Ikut Turun
• Pembangunan Wanawisata Alaska Diberhentikan Sementara, Satpol PP Kota Batu: Perizinan Belum Beres
Padahal, tugas mereka begitu berat sebagai garda depan pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.
Kasi Penanggulangan Bencana, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto, Didik Soedarsono menjelaskan para relawan kemanusiaan yang tergabung dalam Tim Pemakaman Covid-19 tidak memperoleh dana operasional sejak April sampai sekarang Agustus 2020.
"Operasional selama ini dari kita sama teman-teman patungan seperti membeli BBM dan makan. Ada juga sukarelawan yang simpati dan memberi untuk keperluan membeli bensin," ungkapnya, Minggu (23/8/2020).
Menurut dia, para relawan telah melakukan pemakaman jenazah pasien Covid-19 selama empat bulan.
• Bupati Jember Terima Penghargaan Kemenag RI, Kebijakan Pemkab Terkait Pendidikan Islam Diapresiasi
• Putra Sulung Wali Kota Risma Pimpin GAS Dukung Eri Cahyadi, Fuad Bernardi: Pro Rakyat dan Ideal
Bahkan, ada empat sampai lima pemakaman jenazah pasien Covid-19 di lokasi berbeda dalam satu hari.
Rata-rata pemakaman jenazah Covid-19 membutuhkan waktu sekitar dua jam yang melibatkan delapan hingga 10 orang.
"Dari awal sampai sekarang belum pernah mendapatkan dana operasional dari Pemerintah Daerah maupun dinas terkait," ungkapnya.
Ia mengatakan semestinya dana operasional yang diterima oleh relawan dalam tim pemakaman Covid-19 selama kurun waktu empat bulan mencapai sekira Rp 83 juta.
Sedangkan masing-masing petugas untuk setiap satu pemakaman jenazah Covid-19 mendapat Rp 100 ribu.
Sesuai ketentuan Dinkes Kabupaten Mojokerto satu tim pemakaman berjumlah delapan orang.
"Sehingga setiap pemakaman jumlah total Rp 800 ribu bahkan petugas yang ikut biasanya lebih banyak mencapai 20 orang gabungan relawan sehingga akan dibagi sesuai yang ikut terlibat dalam pemakaman tersebut," bebernya.
Para relawan sempat menghentikan terlibat dalam tim pemakaman jenazah Covid-19 lantaran dana operasional pemakaman jenazah Covid-19 yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Kesehatan sampai sekarang belum turun.
Hal ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap Pemerintah Daerah yang kurang perhatian sehingga dana operasional tidak kunjung terealisasi.
"Kami kehabisan biaya operasional jadi terpaksa menghentikannya saat itu untuk beli bensin saja tidak ada, kita juga harus irit transportasi. Sudah dua pekan kami hentikan kalau minta patungan sama kawan-kawan kan kasihan juga jadi dihentikan sementara," ucapnya.
Masih kata Didik, pihaknya sudah mengirimkan permohonan dan penyerahan berita acara sesuai yang diminta oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto pada pertengahan Juli 2020.
\Namun, dana operasional dan tunjangan sampai sekarang belum kunjung cair.
"Kita sudah buat berita acara kenyataannya belum ada tindak lanjut sampai Agustus 2020 setidaknya ada perhatian dari Pemkab karena kita tidak ada dana operasional bahkan untuk beli BBM saja tidak bisa," terangnya.
Ditambahkannya, meski sempat berhenti selama dua pekan namun mereka kembali menjalankan sebagai relawan pemakaman jenazah Covid-19 lantaran ada bantuan dari sukarelawan yang memberikan dana transportasi.
"Ada yang membantu sehingga bisa melaksanakan kegiatan lagi dan hari ini baru dari pemakaman. Saya berharap ada perhatian dari Pemkab kita juga merasa kasihan melihat di lapangan kalau bukan tim khusus yang mau menangani pemakaman Covid-19," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Sujatmiko saat dikonfirmasi Surya.co.id, mengatakan mengenai dana operasional tim pemakaman jenazah Covid-19 masih menunggu proses pencairan.
"Sudah proses pencairan setelah persetujuan dari BPBD Kabupaten Mojokerto," tandasnya.
Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Heftys Suud