Teror Maling di Kertosari Ponorogo Bikin Resah, 4 Kali Satroni Warung Pejabat BPBD: 2 Kali Berhasil
Warga Kelurahan Kertosari, Babadan, Ponorogo diresahkan dengan adanya maling. Warung pejabat BPBD jadi sasaran, 4 kali disatroni: 2 berhasil.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Warga Kelurahan Kertosari, Babadan, Ponorogo diresahkan dengan adanya maling yang beberapa hari terakhir berkeliaran di perkampungan penduduk.
Salah satu yang telah menjadi korban adalah Setyo Budiono, pemilik warung di Jalan Cinde Wilis.
Tak hanya sekali, Budi, sapaan akrabnya mengaku warungnya sudah disatroni maling hingga empat kali.
• Angka Kehamilan Tak Direncanakan Naik 17,5% Saat Pandemi, KlikDokter dan BKKBN Luncurkan KLIKKB
• Pengumuman Calon Diusung PDIP di Pilkada Surabaya Molor, Ini DAFTAR TERBARU Tokoh Berpeluang Direkom
Dua kali aksi maling tersebut berhasil, dan sisanya gagal.
"Sudah dilakukan empat kali, yang pertama dengan cara mendongkel gembok. Kemudian dia masuk dan membawa uang di kotak uang," kata Budi yang juga menjabat sebagai Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Senin (24/8/2020).

Pada aksi kedua maling juga berhasil masuk dan membuka lemari lalu mengambil sejumlah uang dari kaleng penyimpan uang.
• Tidak Semua Warga di Sidoarjo Kibarkan Bendera Setengah Tiang Atas Wafatnya PLT Bupati Sidoarjo
• Nasib Mujur Cewek Indonesia Dinikahi Oppa Korea, Pesta Penikahan Mewah Bak Drakor, Lihat Potretnya
"Kita perbaiki pintu yang dicongkel tersebut, tapi malah ganti pintu belakang. Didobrak tapi tidak bisa masuk, hanya penyangga pintu saja yang lepas, tapi selang sehari kembali mendongkel pintu belakang lagi tapi tidak berhasil," lanjutnya.
Maling tersebut berhasil mengambil uang tunai Rp 600 ribu. Namun tidak mengambil barang-barang elektronik mulai dari TV, kipas angin, dan lainnya.
"Kita sudah melaporkan ke Babinsa setempat memohon agar keamanannya ditingkatkan lagi," kata Budi.
"Walaupun kerugiannya tidak seberapa tapi ini meresahkan masyarakat dan kalau menjadi kebiasaan bisa saja mengambil barang yang lainnya," lanjutnya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Heftys Suud