Pelaku Usaha Agrowisata Belimbing Tulungagung Resah IPLT Dekat Kawasan Wisata akan Diaktifkan Lagi
Pelaku wisata di Agrowisata Belimbing Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung dibuat resah dengan rencana pengaktifan kembali IPLT.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pelaku wisata di Agrowisata Belimbing Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung dibuat resah dengan rencana pengaktifan kembali Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ).
Sebab IPLT ini berada tidak jauh dari lokasi Agrowisata Belimbing, salah satu destinasi wisata andalan di Tulungagung.
Lokasi IPLT ini berada di ujung area Agrowisata Belimbing, dekat dengan sungai.
Di sebelah utara instalasi ini terdapat hutan kota, salah satu ruang terbuka hijau yang dipakai rekreasi keluarga.
Selepas itu, terdapat hamparan kebun belimbing milik warga, serta permukiman penduduk.
“Jarak rumah paling dekat dari IPLT tidak sampai 50 meter. Jadi sudah sangat tidak layak,” ujar Kepala Desa Moyoketen, Sunyoto, Jumat (28/8/2020).
• Warga Tulungagung Yang Tidak Pakai Masker Disuruh Bersihkan Masjid Sebelum Salat Jumat
• Warga Tulungagung Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang di Arab Saudi, Sakit Tidak Bisa Pulang
Sunyoto mengaku diminta Pemkab Tulungagung untuk mengkomunikasikan rencana pengaktifan kembali IPLT itu kepada warga.
Namun ternyata terjadi penolakan yang keras di antara warga.
Sebab wilayah itu dinilai sudah tidak layak menjadi lokasi IPLT.
“Kawasan itu sudah padat penduduk dan menjadi lokasi wisata. Sudah tidak layak untuk menjadi tempat pembuangan limbah lumput tinja,” tegas Sunyoto.
Sunyoto bersama warga mengusulkan IPLT diubah menjadi tempat rekreasi seperti waterboom atau kolam renang.
• Tiga Seling Jembatan Gantung Kedungsoko Tulungagung Putus, Kendaraan Roda Tiga Dilarang Lewat
• Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI ke Tulungagung Motor Cross
Keberadaan tempat rekreasi itu justru bisa menunjang Agrowisata Belimbing yang sudah ada.
Sebab meski yang dibuang sudah berupa lumpur, namun masih menyebabkan bau menyengat.
Jika dari kejauhan, bau lumpur tinja ini mirip kentut manusia atau selokan.