Petani Tambak Resah Air Sungai Gresik Bau Tidak Sedap, Diduga Tercemar Limbah Tahu: Ikan Bisa Mati
Air sungai anak Kali Lamong berbau tidak sedap. Petani tambah Desa Putat Lor tak bisa memanfaatkan air tersebut, khawatir ikan bisa mati.
Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Beberapa petani tambak di Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, resah.
Pasalnya, kini air sungai anak Kali Lamong berbau tidak sedap dan dikawatirkan menimbulkan polusi lingkungan, Minggu (30/8/2020).
Imbasnya, tidak bisa digunakan untuk kepentingan tambak.
• Tiga Pasangan Bakal Calon Bupati Jawa Timur dari PKB Jalani Baiat di Ponpes Lirboyo Kediri
• Komnas PA Imbau Warga Tak Lagi Gunakan Kata Anjay, Termasuk Kekerasan Verbal dan Bisa Dipidana
Diduga, bau tidak sedap itu disebabkan pembuangan limbah cair dari pabrik tahu.
Keluhan tersebut disampaikan para petani tambak sekitar anak Sungai Kali Lamong, khususnya di wilayah Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti.
Di musim kemarau seperti ini, air anak sungai Kali Lamong terlihat hijau banyak lumut.
• Kiwil Emosi Disebut Suami Tidak Baik, Minta Meggy Stop Bawa Anak di Perceraian: Kesannya Eksploitasi
• Desa Gogorante Kecamatan Ngasem Kediri Luncurkan BUMDES Penjualan Olahan UMKM
Tapi, bau air tidak sedap jika digunakan untuk tambak, ikan bisa mati.
"Adanya dugaan limbah air tahu ini sudah berlangsung beberapa tahun. Apalagi saat musim kemarau ini, muncul bau tidak sedap," kata warga Desa Putat Lor yang enggan disebut namanya saat menunjukan lokasi anak sungai Kali Lamong.
Akibat adanya dugaan limbah air tahu tersebut, petani tambak tidak bisa memanfaatkan air sungai.
Sehingga, petani tambak tidak bisa menambah air dan mengurangi air tambak.
"Terpaksa untuk mengurangi air tambak harus meminjam tambak tetangga. Sebab, kalau dibuang ke sungai, airnya tidak bisa digunakan kembali. Diduga air sudah tercampur limbah air tahu dan ikan bisa mati," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, Mokh. Najikh, mengatakan, akan koordinasi dengan semua pihak.
"Besok kami koordinasi lanjut," kata Najikk.
Penulis: Sugiyono
Editor: Heftys Suud