Profil & Perjalanan Karier Abdul Gafur Meninggal Dunia Positif Covid-19, Mantan Menpora Era Soeharto
Kabar duka mantan menteri di era Soeharto meninggal dunia, Jumat (4/9/2020). Simak profil hingga perjalanan karier Abdul Gafur.
Semasa hidupnya, selain sebagai Menpora, pria kelahiran Maluku Utara, 20 Juni 1939 itu, juga pernah menduduki berbagai posisi strategis negeri ini.
Seperti menjadi anggota DPR dari Fraksi TNI periode 1972-1978 dan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar periode 2004-2009.
Abdul Gafur juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 1997-1999 dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada 1988-1997.
Dalam buku berjudul, 'Abdul Gafur Zamrud Halmahera'. Buku autobiografi mengisahkan tentang perjalanan hidup Abdul Gafur.
• 3000 Personil Polres Ponorogo Siap Amankan Pilkada Ponorogo 2020, Rutin Patroli Media Sosial
• Blitar Zona Merah Covid-19 Lagi, Wali Kota Santoso Rencana Hentikan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Dia adalah tokoh aktifis angkatan 66 juga mantan perwira tinggi (Marsekal Muda TNI AU) Angkatan Udara Republik Indonesia. Sejak SMP di Ternate, Abdul Gafur aktif berorganisasi.
Pada tahun 1966, Abdul Gafur tampil sebagai pemimpin dalam organisasi Panitia Pengganyangan Gestapu PKI UI dan bergabung dengan KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) melancarkan aksi-aksi Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) untuk mengganyang PKI.
Di era Orde Baru, Abdul Gafur diangkat sebagai anggota DPR/MPR Fraksi ABRI (1972-1978); Menteri Muda Urusan Pemuda dalam kabinet III (1978-1983); Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (1983-1988); Anggota DPA RI (19881997); Wakil Ketua MPR RI (1997-1999).
"Ketika masih di HIS (setingkat Sekolah Dasar) saya pertama kali melihat Bung Karno menggelorakan motivasi dan mimpi-mimpi untuk berjuang demi republik. Eh, saat mahasiswa saya bersama kawan-kawan menjadi kurang respek karena beliau menolak untuk bubarkan PKI," tutur Abdul Gafur kala itu.
Di salah satu bab bukunya, Abdul Gafur antara lain memaparkan perjalanan hidupnya yang melewati enam zaman, yakni era penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang, Demokrasi Liberal (remaja di Ternate), Demokrasi Terpimpin (Orde Lama), Demokrasi Pancasila (Orde Baru), dan Reformasi.
• 7 Aksi Paspampres Jaga Presiden, Gagalkan Tembakan ke Soekarno Saat Salat hingga Bohongi Soeharto
• Moeldoko Sebut Penanganan Covid-19 Surabaya Sesuai 3T, Wali Kota Risma: Sebaran Virus Terkendali
Di masa Orde Baru, di usia 38 tahun dia dilantik Presiden Soeharto menjadi Menteri Muda urusan Pemuda, 1978-1983.
Lima tahun berselang di tetap di kabinet dengan jabatan Menteri Pemuda dan Olah Raga atau disingkat Menpora.
Dikaruniai usia hampir 80 tahun, dokter Abdul Gafur melintasi enam zaman dengan tujuh presiden.
Dengan masing-masing presiden dia mengaku mengenal dan punya pengalaman sendiri, kecuali dengan Jokowi.
Dengan Bung Karno dia pernah tiga kali bertemu langsung dan berjabat tangan. Habibie adalah koleganya yang sama-sama mulai masuk kabinet pada 1978.
"Dengan Mega dan SBY saya tidak punya komunikasi langsung, dengan Gus Dur mengenal dekat karena pernah beberapa kali mengundangnya untuk ceramah keagamaan. Pak Jokowi pun saya sama sekali tak kenal," ungkapnya.