Berita Viral
Pesta Baby Shower Berujung Petaka, Wanita Hamil 8 Bulan Tewas Tragis Setelah Lahiran, Abai 1 Risiko
Sebuah pesta baby shower berujung maut viral di media sosial. Wanita hamil 8 bulan tewas tragis karena mengabaikan satu risiko.
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah pesta baby shower berujung maut viral di media sosial.
Dalam acara baby shower itu, wanita hamil 8 bulan terpaksa operasi darurat.
Setelah melahirkan sang anak melalui operasi cesar, wanita tersebut meninggal.
Mari kita simak kronologinya.
• VIRAL Pria Beristri 4 Perkosa Anak Tiri, Kekejian 4 Tahun Baru Terbongkar, Beraninya Bohongi Polisi
Diketahui hingga kini, penyebaran virus Corona masih terus bertambah setiap harinya.
Demi memutus penyebaran Covid-19 ini, pemerintah masih melarang untuk melakukan kegiatan apapun yang menimbulkan kerumunan.
Terlebih pesta semacam baby shower yang diperuntukan bagi ibu hamil.
Pasalnya para ibu hamil tentu lebih riskan terhadap penularan Covid-19.
Sehingga sangat dianjurkan untuk tidak melakukan kontak dengan banyak orang.
• Viral Awan Berbentuk Unik Menyerupai Huruf V Hiasi Langit Wonosobo, Berikut Ini Penjelasan dari BMKG
Sayangnya, rekan kerja dari ibu hamil yang satu ini mengabaikan risiko tersebut.
Mereka justru menyiapkan sebuah pesta baby shower untuk salah seorang guru Camila Graciano (31).
Melansir Fox 8, Camila telah mematuhi protokol kesehatan mengingat dirinya tengah hamil besar, yakni 8 bulan.
Namun, pesta yang disiapkan oleh rekan sesama guru menyiapkan pesta baby shower di Anapolis, Brazil.
Petaka pun dimulai, Camila tertular Covid-19 dari seorang wanita yang hadir di pesta tersebut.
• Waria Bangkalan Dibunuh, Kepada Pelaku Menjelang Ajal : Kamu Sudah Ku Anggap Adik

• Sikap Sinis Lesty Kejora Disindir Rizky Billar soal Rizki DA, KPR Mobil Apa, Basuki: Gak Penting
Saat itu, wanita tersebut saat itu belum menunjukkan gejala.
Namun, beberapa hari kemudian, wanita yang tak disebutkan namanya itu jatuh sakit.
Ia latas memberitahu saudara Camila, Daniel Hélio Ambrósio.
Mendapat kabar itu, Camila pun langsung menjalani pemeriksaan.
Nahas, hasilnya pemeriksaan menyatakan Camila positif terinfeksi.
“Sayangnya, saudara perempuan saya adalah salah satu orang yang terinfeksi,” kata Ambrósio.
Pihak keluarga berusaha mendapatkan rumah sakit yang mau merawat Camila.
• Krisdayanti Ingin Fokus Urus Anaknya dengan Raul Lemos, soal Aurel Pilih Mundur: Jangan Melibatkan
Mengingat Brazil menjadi salah satu negara dengan jumlah pasien positif paling banyak, banyak rumah sakit sudah penuh pasien.
Camila berhasil melahirkan bayinya di rumah sakit Santa Casa melalui operasi sesar darurat.
"Keponakan saya menunjukkan tanda-tanda baik, dia bernapas sendirian di inkubator, dan tidak membutuhkan oksigen," kata Ambrósio.
Menurut keterangan rumah sakit, Camila dikabarkan memiliki riwayat hipertensi, diabetes dan obesitas, namun keluarganya tidak pernah berhenti berharap.
“Setelah melahirkan, saudara perempuan saya menunjukkan peningkatan yang signifikan,” kata Ambrósio.

“Para dokter bahkan mengirimi kami pesan yang mengatakan, 'Dengar, percayalah, karena paru-parunya membaik, detak jantungnya meningkat, dan tekanan darahnya meningkat.”
Namun, kesehatan Camila berangsur-angsur memburuk dan dia meninggal dunia pada 22 Agustus.
Hingga saat ini, Brasil telah mencatat 4.046.150 kasus Covid-19, 3.247.610 pemulihan.
Dan 124.729 kematian pada saat penulisan dan menempati peringkat kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat untuk kasus virus Corona.
• Download Lagu MP3 Surrender Natalie Taylor, Viral di Tik Tok, Ada Liriknya Whenever You’re Ready
TEGANYA Dokter Ini Manfaatkan Situasi Keruh Pandemi Covid-19, Palsukan Hasil Rapid Test Demi Fulus
Teganya dokter dan asistennya di India ini cari keuntungan di tengah pandemi Covid-19 dengan memalsukan hasil rapid test.
Bau busuk itu pun terbongkar meski ditutup rapat.
Seorang dokter di India ditangkap karena mengeluarkan hasil tes Covid-19 palsu atas nama lab swasta terkenal.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian Delhi menangkap seorang dokter dan rekannya karena diduga memberikan laporan uji Covid-19 palsu kepada orang-orang.
Dokter Kush Parashar dan rekannya, Amit Singh ditangkap pada Jumat, sebagaimana dikutip dari India Times, Sabtu (5/9/2020).
Mereka berdua ditangkap setelah menerima pengaduan dari laboratorium swasta.
Pihak laboratorium mengatakan sertifikat Covid-19 yang dikeluarkan oleh terdakwa atas nama mereka tersebut palsu.
Menurut polisi, kejahatan tersebut terungkap setelah seorang pengusaha yang menjalankan bisnis menyediakan staf perawat untuk pasien, meminta dr. Parashar untuk memberikan laporan tes Covid-19.
Pengujian virus Corona tersebut diminta dari dua staf perawatnya sebelum mereka terlibat dalam pekerjaan tersebut.
Parashar memalsukan laporan dan mengirimkannya ke pengusaha tersebut.
Melihat adanya kesalahan pada nama, klien kemudian menghubungi pusat diagnostik dan meminta laporan baru.
Namun, pihak diagnostik tidak dapat menemukan catatan pasien.
Melihat ada hal yang mengganjal, pihaknya kemudian melapor kepada polisi.
Pihak kepolisian mengatakan, mereka menerima keluhan dari laboratorium pengujian terkenal tentang daftar pemalsuan laporan tes Covid-19.
Kemudian kasus tersebut pun diproses di kantor polisi Hauz Khas.
Terdakwa lantas ditangkap pada hari Kamis.
Wakil Komisaris Polisi Atul Kumar Thakur mengungkapkan kronologi pemalsuan laporan Covid-19 tersebut.
"Parashar merekomendasikan pasien untuk tes Covid-19 dan mengumpulkan sampel," kata Thakur.
"Dengan bantuan rekan terdakwa, Singh, dia biasa membuat laporan tes palsu dari pusat diagnostik terkenal atau laboratorium seperti yang diinginkan oleh pasien," lanjutnya.
Namun laporan tersebut sulit dibedakan karena dalam format yang sama.
"Karena laporan tersebut dalam format PDF di komputer dan dikirim vis WhatsApp, sulit untuk membedakan antara laporan palsu dan asli," ujar Thakur menambahkan.
Parashar mengaku telah memberikan laporan tes Covid-19 palsu kepada lebih dari 75 pasien.
Semua laporannya tersebut menggunakan nama-nama pusat diagnostik seperti CRL Diagnostics Lab, Modern Diagnostic and Research Center, Dr P Bhasin Pathlabs (P) Ltd dan Prognosis Laboratories.
Ia juga mengaku telah memalsukan tes Covid-19 ini selama dua setengah bulan terakhir.
Untuk mendapatkan laporan tes palsu Covid-19 ini ia mematok dengan biaya 2400 rupee India atau sekira Rp 483 ribuan.
Polisi menjelaskan, tidak ada kriteria khusus untuk memutuskan negatif atau positif.
Sesuai dengan gejala pasien, laporan kemudian dibuat.
Sampel yang diambil, lanjut polisi, kemudian dihancurkan dan tidak pernah diuji ke laboratorium.
Demi mendapatkan bukti yang lebih akurat, polisi sedang mendalami kasus ini.
Serta investigasi lebih lanjut dilakukan untuk melacak orang lain yang terlibat dalam hubungan itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul Pesta Kejutan Baby Shower Berujung Maut, Wanita Hamil 8 Bulan Tak Selamat Usai Terpaksa Lahirkan bayinya secara Darurat