Virus Corona
Anies Baswedan Akan Terapkan PSBB Lagi di Jakarta Ditentang 3 Menteri Jokowi, Adakah yang Mendukung?
Rencana Gubernur Anies Baswedan terapkan PSBB lagi di Jakarta ditentang 3 menteri Jokowi, adakah yang justru mendukung?
TRIBUNJATIM.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali akan menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta.
Anies Baswedan sendiri mengambil kebijakan rem darurat (Emergency Brake Policy) untuk menekan angka penularan Covid-19 yang melonjak naik selama PSBB Masa Transisi.
Langkah Anies Baswedan tersebut pun langsung direspons oleh sejumlah pihak.
Respons tersebut datang dari 3 menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju.
3 menteri ini menilai penerapan kembali PSBB bisa berdampak pada ekonomi yang saat ini sudah mulai bergeliat.
• VIRAL Kisah Istri Heran Sikap Suaminya Berubah selama Pandemi, Ternyata Gara-gara Gabung Grup WA Ini
Selain itu, kritik tajam datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arif Poyuono terkait penerapan kembali PSBB.
Lalu bagaimana tanggapan mereka terkait penerapan kembali PSBB di Jakarta?
Berikut simak selengkapnya.
• Pergub Sanksi Pelanggar Protokol Covid-19 Terbit, Warga Jatim Tak Pakai Masker Denda Rp 250 Ribu?
1. Airlangga Hartarto

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai, pengumuman pemberlakuan PSBB total oleh Anies Baswedan berimbas pada pasar keuangan.
Menurutnya, kebijakan penerapan kembali PSBB yang diumumkan Anies Baswedan pada Rabu (9/9/2020), menyebabkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan.
Diketahui, pada Kamis (10/9/2020), pukul 10.36 WIB, IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin.
Padahal, sebelumnya, kata Airlangga Hartanto, kinerja indeks saham sudah mulai bergerak ke arah positif.
"Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin," ujar Airlangga Hartanto, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
"Hari ini masih tidak pasti karena announcement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," jelasnya.