Isi Obrolan Menhan China Jauh-jauh Temui Prabowo & Luhut, Sudah 4 Hari, Kini Kapal China di Natuna
4 hari menhan China terus lakukan pertemuan dengan Prabowo dan Luhut Binsar Pandjaitan, terpantau kapal China bercokol di kawasan ZEE Natuna.
"Dalam pertemuan bilateral antara Kementerian Pertahanan kedua negara ini dibahas mengenai berbagai hal penting yang berhubungan dengan pertahanan negara," seperti dikutip dari keterangan pers Biro Humas Setjen Kemhan RI pada Selasa (8/9/2020) malam, via Kompas.com.
• Gaya Unik Prabowo saat Rapat di Padang Pasir dengan Menhan Uni Emirat Arab Disorot, Ikut Lepas Elang
Adapun pertemuan tersebut membahas strategi Pemerintah Indonesia dalam mencegah penyebaran Covid-19 di masyarakat.
Kemudian, perkembangan kerja sama penanganan Covid-19 antara Indonesia dengan China.
Prabowo dan Wei Fenghe juga membahas kerja sama industri pertahanan serta kerja sama pendidikan serta isu-isu terbaru di Kawasan Asia Pasifik.

Usai bertemu Prabowo, Menhan China juga menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di ruang kerja Prabowo.
Saat menerima kunjungan tersebut, Prabowo didampingi Wakil Menhan, Sakti Wahyu Trenggono dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Hadir pula Wakil Kepala Staf TNI AD Letnan Jenderal TNI Moch Fachrudin, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Sedangkan, Menhan China didampingi Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, Deputy Commander of the Southern Theater Command Lieutenant General (Air Force) Jia Zhigang, Deputy Chief of the Office for International Military Cooperation of Central Military Commission (OIMC) Major General Song Yanchao, dan Director General of Research Bureau of General Office of Central Military Commission Major General Liu Yantong.
• Indonesia Tak Main-main Soal LCS, Ubah Nama Jadi Laut Natuna hingga Peta, Demi Harta Ibu Pertiwi

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri ( Menlu) Retno Marsudi menegaskan, Indonesia tidak akan menjadi pangkalan militer negara mana pun, termasuk China.
Hal itu ia katakan terkait laporan tahunan dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon yang menyebut China tengah mempertimbangkan membangun fasilitas jaringan logistik di kawasan Asia dan Afrika.
"Wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara mana pun," kata Retno melalui telekonferensi, Jumat (4/9/2020).
Dilansir dari Kompas.tv, laporan tahunan Pentagon menyebutkan, China berencana membangun fasilitas logistik untuk militer di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
• Cerita Megawati Pernah Selamatkan Prabowo Subianto Sampai Marahi Menlu: Musuh Harus Dirangkul
Dalam laporan 200 halaman yang disampaikan pada Selasa (1/9/2020) itu disebutkan beberapa negara yang akan dijadikan pangkalan logistik oleh China.
Negara-negara itu yakni Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Sri Lanka, Pakistan, Uni Emirat Arab, Kenya, Syecelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan.
Laporan Pentagon juga menyebutkan, pangkalan yang ada di Djibouti, Afrika Timur, untuk kepentingan China di Pangkalan Angkatan Laut Ream, Kamboja.