Berita Viral
VIRAL Kematian Pilu Bocah SD karena Tak Bisa 2 Jawab Soal MTK, Guru Keji Menghukum, Dipukul-Berlutut
Kematian murid karena ulah guru kembali terjadi. Seorang bocah SD meninggal dunia setelah dihukum gurunya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
JAM 20
TRIBUNJATIM.COM - Kematian murid karena ulah guru kembali terjadi.
Seorang bocah SD meninggal dunia setelah dihukum gurunya.
Itu semua terjadi karena dua soal matematika ( MTK ) yang tak bisa dijawab bocah SD itu.
Simak kronologinya berikut ini.
• Nasib Pilu Pria di Magetan yang Meninggal di Jalan, Tak Ada yang Menolong, Warga Takut Covid-19
Melansir dari Daily Star via Sosok,ID, korban adalah gadis bermarga Zhang, siswa di sebuah sekolah dasar ( SD ) di Kota Guangyuan, China.
Pada 10 September 2020, dia mendapat hukuman dari gurunya, yang bermarga Wang, lapor Kantor Berita Xinhua.
Telapak tangan Zhang dipukul empat kali dan ia disuruh berlutut selama empat menit, kata surat kabar milik negara China Daily.
Itu karena si murid tak bisa menjawab dua soal matematika.
• Kondisi Jalan Gelap, Truk Barang Seruduk Tronton di Pamekasan, Seorang Kernet Meninggal di Lokasi
Karena merasa pusing, Zhang akhirnya dibawa ke rumah sakit oleh nenek dan gurunya.
Tapi sayang, pukul 15.30 waktu setempat hari itu, Zhang dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
Menurut Oriental Daily, telinga bocah itu dijewer dan kepalanya juga dipukul.
Namun, petugas medis tidak menemukan luka dan penyelidikan atas kematiannya masih dalam proses.
• Video Bendera Merah Putih Digosok Pakai Sikat WC dan Diinjak di Tanah Viral, Pelaku Kini Ditangkap
Pemerintah kabupaten Cangxi telah membentuk gugus tugas untuk menyelidiki kasus ini.
Guru yang bersangkutan serta kepala sekolah di tempat Zhang mengemban ilmu juga telah diskors.
Nenek korban mengatakan kepada media lokal bahwa Zhang berada di kelas yang sama dengan saudara kembarnya.
• Cara Main Among Us Bagi Pemula, Game Viral Mirip Werewolf, Simak Trik Jadi Crewmates-Impositors
Dia mengatakan bahwa Zhang terlihat hampir pingsan saat dipukul oleh sang guru.
Nenek Zhang juga mengatakan bahwa cucunya itu takut kepada sang guru matematika.
Sebab, menurutnya, ia sering kali memberikan hukuman fisik kepada para murid.
• VIRAL TERPOPULER: Rencana Keji Pemutilasi Pria di Kalibata hingga Sosok Asli Pelaku Pamer Dalaman
Di China sendiri, tidak ada aturan yang menentukan soal bagaimana bentuk hukuman fisik.
Selain itu, tak ada pula ketentuan pasti kapan hukuman fisik diterapkan dan bagaimana cara mengawasinya.
Kementerian pendidikan dan departemen lokal hanya memberikan arahan.
• Masa Lalu Tersangka Laeli Pemutilasi Manager HRD di Kalibata City, Curhat Diduga Istri Fajri Viral
Tahun lalu, pejabat di provinsi Guangdong selatan mempertimbangkan untuk melegalkan hukuman yang biasa digunakan, lapor South China Morning Post.
Hukuman itu termasuk berdiri di depan kelas atau lari.
Hukuman itu diberikan bagi para siswa yang melakukan pelanggaran seperto melempar benda keras, berkelahi, membuat keributan, dan menyontek PR.
Kasus serupa pernah terjadi di tahun 2017.
Namun pelaku adalah ayah si murid sendiri.
Dilansir dari time.com via Intisari dan TribunWow, Joshua Salovich hanya tinggal berdua dengan anaknya, Bailey Salovivh.
Sementara ibu anak tersebut tinggal terpisah.
• Ekakarya Buka Outlet Von Florist di Surabaya, Dukung Protokol Kesehatan: Ada Diskon Online 20%
Untuk mendisiplinkan anaknya, pria yang berprofesi sebagai petinju ini sering menanyakan soal matematika kepada anaknya selama lima kali dalam seminggu.
Dikenal Angker, Begini Kisah Penginapan yang Sering Bikin Penghuninya Bunuh Diri
“Ini cara agar anaknya menjadi tangguh jika ingin bertahan di dunia yang sulit ini,” kata Benny Dubose, kepala polisi Meridian.
• Ridho Sindir Rizki DA Kayak Nggak Diurus, Ungkit Penampilan Suami Nadya yang Berubah: Gimana Gitu
Hari itu, Joshua mencoba menanyakan soal matematika.
Namun si anak tidak bisa menjawab dengan benar.
Ia pun memukul anaknya menggunakan tongkat bambu sampai pecah, lalu beralih ke kabel telepon selulur, dan beberapa pukulan dari tangannya.
Setelah itu, sang anak dilarikan ke sebuah ruang gawat darurat setempat karena mengalami memar di sekujur tubuhnya dan luka di kepalanya.
• Probolinggo Geger, Foto Gadis Nyaris Tanpa Baju Viral di Medsos, Polisi Ungkap Fakta di Baliknya
Tapi keesokkan harinya, Bailey dinyatakan meninggal dunia.
Sebab, balita tersebut mengalami pendarahan di otak dan paru-paru.
Alhasil, Joshua pun didakwa dengan pembunuhan berencana.
Bahkan ia bisa menghadapi hukuman mati dan ditahan tanpa jaminan.
“Dia sangat jelas sadar tentang apa yang telah dia lakukan dan mengapa dia melakukannya,” terang Dubose.
Sebagian artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Tak Bisa Jawab Dua Soal Matematika, Bocah 10 Tahun Tewas Setelah Dipukul dan Disuruh Berlutut oleh Gurunya.