Icip 'Sate Laler' Alun-alun Sidayu Gresik, Khas Potongan Kecil Daging Kambing Muda: Seporsi Kurang
Kabupaten Gresik punya sate khas yang dinamai sate laler. Sajian kambing muda dengan potongan kecil bercampur bumbu kacang. Tak cukup satu porsi.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sate merupakan salah satu jenis masakan yang akrab dengan masyarakat Indonesia. Kuliner berupa potongan dadu daging sapi atau ayam ini tersedia di warung pinggir jalan hingga restoran.
Kabupaten Gresik, punya sat khas bernama sate laler.
Ada yang sudah pernah mencicipinya?
• Bocor Chat WA Penderita Covid-19 Sengaja Ajak 1 Keluarga Sebarkan Corona, Polisi Selidiki Motifnya
• Nikita Mirzani Tak Percaya Cara Kiki Amalia Puaskan Hasrat selama 8 Tahun Menjanda: Endul Tahu
Nama sate laler atau lalat ini hanyalah perumpaan saja. Karena ukuran daging yang ditawarkan kepada para pelanggan cukup kecil dibanding ukuran daging sate biasanya.
Daging yang digunakan adalah daging kambing muda. Tekstur daging yang kenyal dan bumbu kacang membuat para penikmat sate akan ketagihan mencobanya.
Sate laler ini merupakan salah satu kuliner wajib jika berkunjung ke Gresik saat malam hari. Lokasinya berada di pojok Alun-alun Sidayu, Kecamatan Sidayu.
• 4 Bocah Sampang Diamankan Polisi Gegara Video Cekikikan, Ngaku Spontan, Rekam Gerakan Salat Nyeleneh
• Intip Fasilitas Staycation PALM PARK Hotel & Convention Surabaya, Pas Buat Ganti Liburan Keluar Kota
Pedagang sate yang terkenal di Sidayu bernama Andre. Pria berusia 45 tahun ini sudah menggeluti bisnis kuliner sate laler ini sejak 24 tahun lalu.Tepatnya sejak tahun 1996.
Bersama keluarganya, ia memilih berjualan sate laler di wilayah Gresik bagian utara. Diantaranya di Sidayu dan Kecamatan Dukun.
Pedagang sate laler ini punya ciri khas dari penampilan depan hingga mudah dijumpai. Yakni sate dijual dengan cara lesehan dan ditempatkan di rombong pikul dari bambu.
Lonjoran bambu dibiarkan sebagai tempat menggantung kambing yang sudah dipotong.
Selain itu ciri khas lain, warung sate ini bersuasana remang-remang. Tidak ada lampu terang yang menerangi tempat ini.
Penjual hanya memasang cahaya lampu teplok berkekuatan 2,5 watt atau lampu obor dari api yang dipasang di depan. Suasananya masih sama seperti saat pertama buka.
"Penjual sate laler di Gresik masih satu saudara. Jadi kalau rasa masih sama," terang Andre.
Meski dihidangkan dengan ukuran yang kecil. Ternyata, pecinta kuliner sate laler ini mampu menarik minat para pejabat di Kabupaten Gresik.
Peminat sate ini sangat beragam, dari warga biasa hingga pejabat tingkat kabupaten, seperti bupati.