Wali Kota Risma Minta Pengelola Kos hingga Hotel Monitoring Tamu: Wajib Negatif Covid-19
Wali Kota Risma minta kepada pengelola hotel hingga kos memonitor tamu. Tri Rismaharini minta agar tamu yang datang wajib negatif Covid-19.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Risma minta kepada pengelola hotel hingga kos memonitor tamu.
Tri Rismaharini minta agar tamu yang datang wajib negatif Covid-19.
Itu seperti yang terdapat Surat Edaran Wali Kota yang baru. Simak selengkapnya di sini!
Setelah mengeluarkan surat edaran (SE) kepada RT/RW guna monitoring warga pendatang, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali mengeluarkan SE baru.
Kali ini, ditujukan pada pemilik/pengelola kos, pengelola hotel, apartemen dan perumahan.
• Imbas Covid-19, Pemprov Jatim Tunda Beasiswa S1 ke Universitas Al Azhar Kairo: Tunggu Sampai 2021
Ada lima poin dalam SE tertanggal 22 September tersebut.
Isinya mirip dengan SE sebelumnya, yaitu warga yang masuk ke Surabaya wajib negatif virus Corona ( Covid-19 ).
"Surat edaran itu untuk ajakan Pemkot Surabaya, agar semua dapat terus bergotong-royong," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Rabu (23/9/2020).
Di mana ketentuannya dituliskan, warga pendatang/tamu dari luar Kota Surabaya untuk menunjukkan hasil RT-PCR swab negatif sebelum tinggal lebih dari tiga hari di Surabaya.
Bila belum melakukan tes, bisa periksa di Labkesda dengan biaya Rp 125.000 per orang.
Kemudian, untuk warga Surabaya yang baru datang dari luar kota dalam waktu tertentu, juga harus menunjukkan hasil RT-PCR/swab negatif.
Namun, jika belum memiliki, maka bisa periksa atau tes di Puskesmas atau Labkesda dengan biaya gratis.
Sementara jika didapati hasil positif agar bersedia dilakukan isolasi. Bagi warga yang berKTP Surabaya, akan diarahkan ke Asrama Haji. Sementara jika warga luar Surabaya, akan diarahkan ke RS Lapangan.
Menurut Febri, selama ini pihaknya memang tidak jarang menemukan hasil tracing warga yang baru datang bepergian.
Sehingga sebagai bentuk antisipasi, hal itu penting untuk dilakukan. Agar lingkungan masing-masing dapat terjaga.
"Pemkot tidak akan mengendorkan upaya memutus mata rantai Covid-19 ini," ujarnya.