Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

Imbas Covid-19, Pemprov Jatim Tunda Beasiswa S1 ke Universitas Al Azhar Kairo: Tunggu Sampai 2021

Imbas pandemi virus Corona. Pemerintah Provinsi Jawa Timur tunda Beasiswa S1 ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir: tunggu sampai 2021.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara langsung memberikan kuliah umum mahasiswa baru bagi mereka penerima beasiswa program S1 maupun S2 bagi guru diniyah di Grahadi Rabu (23/9/2020). 

TRIBUNAJTIM.COM, SURABAYA - Dampak pandemi virus Corona ( Covid-19 ) tak hanya dirasakan di sektor ekonomi, namun juga dirasakan di sektor pendidikan.

Pasalnya akibat pandemi yang tak kunjung berakhir, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dipastikan menunda pemberian beasiswa S1 ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Pengurus Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Jawa Timur, Abdul Hamid Syarif saat hadir di Gedung Negara Grahadi, Rabu (23/9/2020).

Sinopsis dan Trailer Film Abduction, Dibintangi Taylor Lautner, Tayang di Trans TV Pukul 00.00 WIB

Ratusan Buruh Jatim Demo Kritik Dinas Tenaga Kerja, Dituding Salah Gunakan Kewenangan: Copot!

Pada media termasuk awak Tribun Jatim, ia memastikan bahwa beasiswa ke Kairo, Mesir akan diberikan untuk pembelajaran tahun depan.

“Untuk program beasiswa S1 ke Kairo itu programnya untuk tahun 2020 sebenarnya. Dan dari segi proses kita sudah berjalan, tapi karena ada Covid-19 kita tunggu sampai 2021," papar Hamid.

Sejauh ini rangkaian tes seleksi ketat sudah dilaksanakan bersama Pemprov Jatim. Total ada sebanyak 195 peserta yang telah terjaring seleksi awal. Namun karena Covid-19 proses tersebut belum bisa dilanjutkan.

Harapan Aji Santoso Soal Markas Persebaya pada Lanjutan Liga 1 2020

Daftar Harga 4 Mobil Bekas Honda Jazz 2014 & Spesifikasinya, dari Rp 160 Jutaan, Banyak Penggemarnya

“Kita ambil kuota 50 mahasiwa untuk dikuliahkan ke Kairo. Pada bulan Mei lalu kita sudah ujian tahap pertama, lalu kita akan saring lagi sehingga dapat 50 calon penerima beasiswa, tapi belum terlaksana,” tegasnya.

Di sisi lain, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Sekdaprov Jatim Hudiyono mengatakan, meski beasiswa ke Kairo batal namun untuk beasiswa program pendidikan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru pendidikan diniyah tetap berjalan.

Hal itu terbukti hari ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara langsung memberikan kuliah umum mahasiswa baru bagi mereka penerima beasiswa program ini. Baik untuk program S1 maupun S2.

Beasiswa guru disalurkan tahun ini khusus untuk dalam negeri. Rinciannya, untuk S1 sebanyak 850 mahasiwa yang berhak mendapatkan. Sedangkan S2 mencapai 160 orang.

"Yang minat banyak. Seleksinya ketat ada membaca kitab kuning, dan administrasi yang ketat sekali. Total anggaran untuk program ini Rp 8,1 miliar, terus kemudian S2 Rp 3,2 miliar totalnya," kata Hudiyono.

Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, kata Hudiyono, untuk S1 masing-masing orang mendapatkan Rp 10 juta. Itu untuk biaya kuliah hingga empat tahun. Kemudian S2 Rp 20 juta per orangnya selama empat semester.

"Untuk penerimanya banyak yang mendapatkan beasiswa adalah di Jember dan Gresik," tegasnya.

Beasiswa ini telah diberikan Pemprov Jatim sejak 2006. Sampai sekarang sudah ada 13.417 orang jenjang S1, dan S2 sejak tahun 2019 itu 500 orang. Kemudian khusus untuk Ma'had Aly sebanyak 220 orang. Dari jumlah itu, yang telah meluluskan dari jenjang S1 sebanyak 10.472 orang.

Penulis: Fatimatuz Zahroh

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved