Berita Kampus Surabaya
Enam Bulan Praktek Online, Mahasiswa FK Unair Surabaya Akhirnya Praktek Di Kampus
Sejak Pandemi virus Corona atau Covid-19 seluruh pembelajaran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dialihkan menjadi pembelajaran daring
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejak Pandemi virus Corona atau Covid-19 seluruh pembelajaran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dialihkan menjadi pembelajaran daring. Termasuk pembelajaran praktek yang dilakukan melalui video pembelajaran.
Para mahasiswa dituntut lebih mandiri untuk melakukan praktek mandiri dirumah dengan dipandu video.
Setelah berbulan-bulan menempuh pembelajaran praktek secara daring, kini FK Unair mencoba melakukan praktek pembelajaran secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dr Nilly Sulistyorini SpF, Medical Education Research and Staff Development Unit mengatakan praktek untuk mahasiswa profesi Kedokteran ini merupakan inisiatif dari dosen. Pasalnya praktek secara langsung sangat dibutuhkannya bagi mahasiswa kedokteran sebagai pembekalan.
“Karena selama ini kurang efektif jika semua dilakukan secara online, maka kami punya ide untuk praktek pembekalan. Karena praktek langsung ke pasien juga masih maju mundur makanya kami ke manekin dulu,” ujar Dr Nilly di sela praktek pembekalan praktek Obgyn kepada TribunJatim.com.
• Kawal Kampanye Eri-Armuji, PDIP Surabaya Bentuk Satgas Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19
• Permintaan Ekspor Udang Vame Asal Jatim Makin Tinggi Ditengah Pandemi
• Kisah Mistis Suara Wanita Tertawa saat Pemakaman Protokol Covid-19 Malam Hari, Bikin Warga Merinding
Pembekalan praktek ini juga telah dilakukan untuk program studi Obgyn, THT, dan Bedah. Berbeda dengan praktek sebelum pandemi, praktek kali ini dilakukan di luar ruangan. Bahkan jumlah mahasiswa yang mengikuti praktek juga dibatasi.
"Untuk mencegah penyebaranvirus Corona atau Covid-19, pembatasan jumlah mahasiswa yang praktek dilakukan dengan pembagian kelompok kecil, sekitar lima hingga tujuh mahasiswa. Dengan menerapkan jaga jarak dan alat pelindung diri berupa faceshield dan masker,"urainya.
Targetnya, secara resmi pembelajaran praktek akan dimulai November. Namun mahasiswa akan dijadwalkan bergiliran. Sebagian mengikuti pembelajaran online sisanya luring.
Dr Nilly menambahkan bahwa nantinya, jika PTM telah dilakukan, maka mahasiswa akan diajak praktek di wahana atau rumah sakit yang berstatus zona aman.
Fajar Sartika Hadi, salah satu mahasiswa yang sedang mengikuti praktek mengatakan bahwa PTM sangat diperlukan untuk studinya. Pasalnya enam bulan pembelajaran online masih kurang efektif, karena ia harus belajar sendiri di rumah.
“Karena kami mau lulus, makanya kami butuh sekali praktek langsung. Selama enam bulan sejak pandemi kuliah tanpa praktek sama sekali, kami hanya belajar dari video dan e learning, beberapa beli alat sendiri. Dengan adanya praktik offline ini sangat membantu, karena sangat kami butuhkan ilmu langsungnya,” ungkap Fajar. (Sulvi S/Tribunjatim.com)