Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Kabupaten Malang

Cara Lathifah Shohib Bendung Antusiasme Massa Ketika Kampanye di Masa Pandemi Agar Tak Berkerumun

Pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Malang 2020, Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono menegaskan akan terapkan protokol kesehatan ketat.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/ERWIN WICAKSONO
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Malang dari PKB, Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (Ladub) menggelar jumpa pers di Hotel Aria Gajayana Kota Malang pada Minggu (27/9/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Malang 2020, Lathifah Shohib - Didik Budi Muljono tak mau ambil risiko buruk saat pandemi Covid-19 ( virus Corona ).

Sehingga pasangan yang mengusung jargon Malang Bangkit ini menegaskan akan terapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Terkadang pas rapid test hasilnya nonreaktif ternyata OTG (orang tanpa gejala). Kalau swab itu kan mahal. Maka dari itu mengantisipasinya saya cenderung memilih kampanye yang tidak melibatkan banyak orang," kata Lathifah Shohib ketika ditemui di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang pada Minggu (27/9/2020). 

Lathifah Shohib tak memungkiri ada kegiatan kampanye yang akan melibatkan massa. Namun, dirinya akan menerapakan pembatasan jumlah massa.

"Kegiatan massa dibatasi jumlahnya 50 orang," ucap politisi PKB ini. 

Di sisi lain, Lathifah Shohib menyadari, membendung antusiasme pendukung saat kampanye bukan perkara mudah.

Hendak Mengajak Jenguk Ibu yang Kritis, Pria di Malang Malah Dapati Sang Kakak Tewas Membusuk

Agar Kota Malang Masuk Zona Hijau, Dewan Sarankan Pemkot Maksimalkan Labkesda dan Gelar Swab Gratis

"Membendung massa itukan sulit. Nanti kita bendung terlalu ketat, kesannya mau mendukung kok seperti itu," ungkap Lathifah Shohib.

Alhasil, Lathifah Shohib mengajak pendukungnya sadar akan pentingnya menerapkan physical distancing kala hadiri kampanye.

"Mungkin webinar adalah media kampanye yang kami pilih," ucap cucu pendiri Nahdlatul Ulama ini.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Malang, Ali Ahmad merasa tak kaget dengan model kampanye ketika wabah melanda.

Sanusi-Didik Gatot Subroto Yakin Bisa Gaet 60 Persen Suara Kaum Milenial di Malang dengan Teknologi

Harga Tiket Masuk Pantai Tiga Warna Malang dan Jam Operasionalnya, Pengunjung Wajib Reservasi Dahulu

Menurutnya, meski tak lagi pandemi, kampanye yang diterapkan PKB tetap sama.

"Andai tidak pandemi, kami juga akan melaksanakan kampanye dengan sistem ini, yakni sistem digital. Kami telah memikirkan itu jauh-jauh hari," kata pria yang akrab disapa Gus Ali ini.

Kata Gus Ali, metode kampanye digital justru membawa keuntungan.

Kampanye lewat teknologi itu punya jangkauan yang lebih luas, daripada kampanye konvensional.

Lanjutan Laka Kerja Proyek RSI Unisma, Polresta Malang Kota Periksa Ketua Pelaksana Proyek Lift

Beda Pemaknaan Nomor Urut Paslon SanDi dan Ladub untuk Pilkada Malang 2020

Sehingga pemilih pemula yang didominasi kaum milenial, bisa digaet dengan mudah.

"Kami ingin, Pilkada ini kampanye digital bisa dilakukan dengan baik," tegas Gus Ali.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved