Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Situs Candi Patakan Dirancang Sebagai Bangunan Suci yang Miliki Kamuflase untuk Tempat Perlindungan

Lubang sumuran yang berada di Situs Candi Patakan Lamongan Jawa Timur masih misteri. Pada hari kelima ekskavasi lubang persegi dengan kedalaman 170 CM

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
surya/Hanif Manshuri
Proses ekskavasi di Candi Patakan Desa Patakan Kecamatan Sambeng Lamongan Jawa Timur, Minggu (27/9/2020) 

Tugasnya sudah berhasil, dan pihaknya mempersilahkan para ahli sejarah untuk bisa mengurai panjang keterkaitan dengan Candi Patakan.

"Silahkan para ahli sejarah yang begitu banyak untuk menelitinya, " kata Wicaksono.

Menurut Wicaksono, lokasi Candi Patakan sangat mungkin dikembangkan sebagai daerah wisata. Pihaknya kedepan masih akan melanjutkan untuk memastikan batas wilayah candi. Sebab ada beberapa jejak pagar yang mengitari lokasi candi, meski sebagaian diantaranya banyak yang hilang.

"Masih ada beberapa bagian sisa bangunan pagar, " katanya.

Pihaknya berharap masyarakat bisa semakin menghargai semua peninggalan sejarah dan belajar sejarah.

Seperti diketahui, Candi Patakan yang berada di Dusun Montor, Desa Patakan, Kecamatan Sambeng ditemukan pada tahun 2013 silam dan tahun ini masuk proses ekskavasi tahap 4. Temuan awal, bangunan yang diperkirakan dari masa Airlangga tersebut merupakan bangunan rumah ibadah dengan stupa.

Situs Patakan merupakan kompleks bangunan dengan luas 5.112 meter yang dibatasi oleh dinding keliling yang membentuk denah persegi empat dengan ukuran 72 m x 71 m.

Baik gapura dan dinding keliling disusun dari perpaduan antara batu putih dan bata. Di halaman dalam kompleks terdapat dua buah bangunan. Bangunan pertama atau utama berdenah persegi empat dengan ukuran 18,88 m dan lebar 12,30 m, memanjang utara-selatan.

Situs Pataan kemungkinan besar berasal dari abad 10 – 11 Masehi, dan berlangsung hingga masa Majapahit. Hal ini juga dibuktikan dengan ditemukannya fragmen porcelain dari Dinasti Song pada abad 10-13 masehi. Selain itu, dari ekskavasi di lokasi ini, ada temuan mata uang China dari Dinasti Song dan Dinasti Ming abad 14-17 Masehi.(Hanif Manshuri/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved