Bangun Budaya Ramah Kearifan Lokal, Guru Jadi Kunci, ABKIN Surabaya: Pendidikan Karakter Penting!
Wiryo Nuryono, Dosen Universitas Negeri Surabaya ungkap pentingnya pendidikan karakter anak dalam Webinar Guru Menulis 2020.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pendidikan karakter dapat mempengaruhi penanaman budaya oleh guru pada para peserta didik.
Hal tersebut dikatakan Wiryo Nuryono, Dosen Universitas Negeri Surabaya.
Ia mengungkapkan, pendidikan karakter yang menjadi kebiasaan akan tercermin dalam perilaku sehari-hari.
"Hidup kita akan ditunjukkan sesuai dengan karakter yang dibangun. Maka dari itu, pendidikan karakter ini penting," kata Wiryo Nuryono saat menjadi pembicara di acara Webinar Guru Menulis 2020 yang digelar oleh Harian Surya dan TribunJatim.com.
• Inul Keceplosan Bongkar Rencana Rizky Billar-Lesty, Gak Lama, Bahas Isu Settingan dan Tingkah Asli
• Resep Bahagia Ala Eyang Ray Siti Soendari Jonosoepoetro, Sehat hingga 90 Tahun: Positive Thinking
Dalam acara yang mendapat dukungan langsung dari Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia atau ABKIN, Wiryo mengatakan pentingnya mendalami pendidikan karakter, terutama bagi para pendidik atau guru.
Guru, menurutnya, memegang peranan penting dalam penanaman karakter yang berbasis budaya dan kearifan lokal.
"Sekolah menjadi generator utama pembentukan budaya. Di sini peran guru atau tenaga pendidik sangat diperlukan. Oleh karena itu, pelatihan ini digagas," kata Wiryo.
• Hasil Drawing Grup Liga Eropa - Celtic Tantang AC Milan, Tottenham Hotspur di Grup J
• Pria Berlumur Darah Tergeletak di Semak-semak Sidoarjo, Motor dan Dompet Hilang, Diduga Korban Begal
Ia melanjutkan, dalam pembentukan budaya, bahasa memegang peranan penting. Penyampaian budaya dan kearifan lokal harus dilakukan secara tepat.
Supaya, para peserta didik lebih mudah memahami dan menerapkan budaya tersebut dalam keseharian mereka.
Mencari inspirasi mengenai implementasi budaya sendiri, Wiryo mengatakan tidaklah sulit. Menurutnya, lingkungan sekitar bisa dijadikan ladang ilmu jika mau cermat.
"Di sekitar kita, kalau mau menggali dan menyadari, sudah penuh dengan kearifan budaya. Ini akan memudahkan kita untuk memahami. Dengan begitu secara otomatis akan melakukan keseharian yang penuh dengan budaya positif," papar Wiryo.
Sejalan dengan Wiryo, Ketua ABKIN Surabaya Didiek Budiharjo menyetujui bahwa pendidikan karakter penting untuk membentuk budaya yang ramah akan kearifan lokal.
Ia juga mendukung adanya pelatihan menulis yang berbasis muatan budaya lokal untuk guru supaya para tenaga pendidik bisa upgrade skill.
"Sering kita lihat banyak pelatihan terkait konseling atau upgrade diri. Sekarang saatnya guru bisa melakukan yang lebih melalui tulisan. Dari tulisan itu harapannya nilai karakter budaya lokal akan semakin meluas," pungkas Didiek.
Penulis: Melia Luthfi Husnika
Editor: Heftys Suud