Seminggu Full Latihan, Pendekar Cantik Asal Kota Madiun Ini Torehkan Segudang Prestasi

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rahadian Bagus

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kota Madiun kini dikenal sebagai Kota Pendekar.

Bukan tanpa sebab, di Kota Madiun banyak terdapat pendekar dari berbagai perguruan silat.

Satu di antaranya, seorang siswi SMAN 5 Kota Madiun bernama Wanda Nurul Hidayati.

Pelajar kelas XII ini bukan hanya sekadar menjadi pendekar, namun ia juga berprestasi.

Gadis berusia 17 tahun yang akrab disapa Wanda ini sudah mulai menekuni seni bela diri silat sejak 2017, silam. Ia belajar silat di Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ).

"Saya mulai belajar silat pada 2017 akhir sekitar September. Saya mulai ikut latihan di PSHT. Dari situ saya mulai belajar soal seni olahraga pencak silat dengan dibimbing oleh pelatih saya. Kebetulan ayah daya juga seorang guru silat," ujar anak pertama dari dua bersaudara ini.

• PLN Gerak Cepat Normalkan Kembali Padam Akibat Gangguan di Madiun, Ngawi hingga Trenggalek

Ia mengaku tertarik belajar silat untuk melatih fisik, mental, dan juga kedisiplinan. Ada banyak ilmu dan pelajaran yang ia dapat selama belajar di organisasi seni bela diri PSHT.

Selama belajar di perguruan silat, dia diajarkan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta yakni Tuhan yang Maha Esa. Mentalnya dilatih agar siap menghadapi cobaan atau masalah.

Ia juga diajarkan untuk selalu menghormati kepada sesama manusia, membantu jika ada saudara atau teman yang kesusahan, dan saling mengingatkan ketika ada saudara atau teman yang berbuat salah.

"Dalam perguruan saya terdapat persaudaraan yang kuat yang juga termasuk hal paling terpenting, keakraban saudara di PSHT melebihi saudara kandung. Saya juga diajarakan untuk selalu menghormati dan saling membantu sesama manusia," kata Wanda.

Berkat keseriusan dan kedisiplinannya berlatih, dalam waktu tiga bulan, ia berhasil menyabet juara pertama dalam ajang kompetisi silat Tarmadji Cup, pada 2017.

• Petugas Gelar Razia di Perbatasan Kota-Kabupaten Madiun, 9 Pengendara Tak Pakai Masker Dapat Sanksi

"Setelah tiga bulan saya masuk latihan, pelatih saya mendaftarkan saya ke event pertandingan Tarmadji Cup dan alhamdullilah saya mendapat juara pertama. Sejak itu saya lebih bersemangat dan lebih dalam berlatih agar dapat mengembangkan pencak silat di kancah dunia," pungkasnya.

Sama halnya dengan bidang olahraga lainnya, seni bela diri juga beresiko. Selama berlatih dan bertanding, tak jarang Wanda mengalami cedera ringan, namun hal itu tidak membuatnya patah semangat.

"Kalau patah tulang alhamdullilah tidak pernah, tetapi kalau kaki atau tangan kesleo, kena pukul di bagian muka saat tanding itu sudah biasa," kata pelajar yang bercita-cita menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Kota Madiun ini.

Wanda berlatih hampir setiap hari. Senin hingga Jumat ia berlatih bersama teman-temannya. Sedangkan, pada Sabtu latihan mandiri untuk mempertajam skill individu, dan hari Minggu latihan ringan untuk pelemasan.

• Penularan Terus Terjadi, Dinkes Ponorogo Memprediksi Covid-19 Bisa Capai 2.000 Kasus di Akhir Tahun

Sederet prestasi telah ia torehkan, di antaranya Juara 1 IAIN Ponorogo 2018 di Ponorogo, Juara 1 UM Open PSHT se-Jawa-Bali di Malang 2019, Juara 1 Paku Bumi Open tingkat Internasional di Bogor Jawa barat 2020.

Kemudian pada 2019 ia lolos seleksi Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan sampai sekarang masih menjadi atlet PPLP Jawa Timur di bawah naungan Dispora Jatim.

Saat ini Wanda juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaraan Prabowo Cup pada Desember 2020 di Jakarta.

Nama lengkap: Wanda Nurul Hidayati

Nama panggilan: Wanda

Tempat tanggal lahir: Madiun, 12 Maret 2003

Hobi: Pencak Silat

Cita-cita: Pegawai Negeri Sipil

Prestasi:
- Juara 1 Kejuaraan Tarmadji Cup se-karisidenan di Madiun tahun 2017.
- Juara 1 IAIN Ponorogo tahun 2018 di Ponorogo
- Juara 1 UM Open PSHT se Jawa-Bali di Malang 2019
- Juara 1 Paku Bumi Open tingkat Internasional di Bogor Jawa barat 2020
- Pada tahun 2019 lolos seleksi PPLP dan sampai sekarang masih menjadi Atlet PPLP Jawa Timur di bawah naungan Dispora Jatim

Editor: Dwi Prastika