Pilkada Kediri
Dialog dengan Pegiat Seni Hanindhito Berjanji Perhatikan Kebudayaan di Kabupaten Kediri
Hanindhito Himawan Pramana atau Calon Bupati Kediri berdiskusi dengan pegiat seni di Kantor Laskar Peduli Sesama (LPS) di Jalan Erlangga Kecamatan
Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Hanindhito Himawan Pramana atau Calon Bupati Kediri melaukan kampaneya di Pilkada Kediri denga melakukan berdiskusi dengan pegiat seni di Kantor Laskar Peduli Sesama (LPS) di Jalan Erlangga Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.
Hanindhito Himawan Pramana mengaku senang bisa berdiskusi dengan para seniman dan budayawan di Kabupaten Kediri. Dari dialog tersebut, ia menangkap persoalan mendasar yang dialami mereka karena belum mendapatkan dukungan dan perhatian dari pemerintah.
“Mereka mengharapkan gedung kesenian dan pendampingan dewan kesenian dan kebudayaan. Ini menjadi sangat penting dalam upaya nguri-nguri budaya untuk melestarikan apa saja yang ada di Kabupaten Kediri,” pria yang akrab disapa Mas Dhito.
Sebagai penggagas acara tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Partai NasDem Khusnusl Arif mengatakan, konsep kegiatan tersebut adalah untuk mempersatukan rasa budaya “Bawa Rasa Budaya” antara para seniman dan budayawan dengan Calon Bupati Kediri Hanindhito Pramono. Dirinya ingin menjembatani keinginan dari para pelaku seni budaya dengan calon kepala daerahnya.
“Menjembatani pegiat seni, budaya dan masyarakat yang menyandarkan ekonominya di kebudayaan untuk bertemu dengan Mas Dhito. Besar harapan kita pegiat senit dan budaya ini nitip kebudayaan Kabupaten Kediri supaya bisa diuri-uri. Makanya disampaikan simbol-simbol kepada Mas Dhito,” terang Khusnul Arif kepada TribunJatim.com.
• Suami Syok Istri Terkapar di Toilet, Ending Nasib Miris Diare Berlebihan, Bermula Santap Lumpia
• Tidak Taat Partai, Cabup Lamongan Suhandoyo Dipecat dari PDI - Perjuangan, Istrinya juga Terancam
• Masih Abu-abu, Pefutsal Cantik Ini Minta Kejelasan Kompetisi Women Pro Futsal League dari Federasi
Sementara itu Imam Mubarok Muslim, selaku Ketua Paguyuban Tosan Aji dan Keris Panji Joyoboyo mengatakan selama hampir 10 tahun para seniman di Kabupaten Kediri tidak terakomodir oleh pemerintah daerah.
Para seniman dan budayawan dalam berkarya dengan kekuatannya masing-masing.
“Menanggapi apa yang menjadi keluhan dari para seniman dan budayawan Kediri, Mas Dhito sangat berharap bahwa semua akan ditampung. Kedua akan dibuat semacam balai seniman dan dibentuk dewan kesenian. Ini harapan besar bagi seniman dan budawayan,” jelas pria yang akrab disapa Gus Barok.
Diakhir dikusi tersebut, lima pelaku seni menyerahkan simbol kesenian dan kebudayaan kepada Mas Dhito. Pertama wayang kulit disirahkan oleh seniman Sis, wayang krucil oleh Dalang Brodin yang sempat tampil ke Swiss. Kemudian Yuli dari cendra tari, Aris dari seniman jaranan serta Imam Mubarok yang mewakili seluruh seniman se-Kabupaten Kediri.
Gus Barok menyerahkan Keris Jangkung dengan Dapur Cengkrong Damar Murup kepada Mas Dhito. Makna dari pusaka tersebut adalah mengharapkan Mas Dhito ketika memimpin Kabupaten Kediri menjadi pepadang alias penerang untuk rakyatnya. Gus Barok juga menyerahkan buku ajar keris Senapati Nusantara kepadanya. (Farid M/Tribunjatim.com)