Pilkada Kabupaten Malang
Pengamat Sebut Perolehan Suara dari Sektor UKM Tak Terlalu Signifikan di Pilkada Malang 2020
Peneliti LSI Denny JA, Dito Arief menyebut sektor UKM bukan menjadi lumbung suara yang masif untuk memenangkan Pilkada Malang 2020.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA, Dito Arief menyebut sektor usaha kecil menengah ( UKM ) bukan menjadi lumbung suara yang masif untuk memenangkan Pilkada Malang 2020.
Hal tersebut didasarkan pada persentase jumlah UKM yang kalah banyak dengan jenis pekerjaan lain.
"Secara kuantitatif (UKM) tidak signifikan. Secara kuantitas jumlah tak terlalu banyak bila dibangingkan pertanian, peternakan, dan sektor formal lainnya," terang Dito Arief ketika dikonfirmasi pada Senin (5/10/2020).
Kata Dito Arief, situasi pandemi virus Corona ( Covid-19 ) membuat isu ekonomi menjadi isu strategis. Sehingga pasangan calon berlomba-lomba menebar simpati kepada pelaku UKM.
"Ada usaha yang terdampak dan ada yang masih bertahan saat pandemi. Ini kan menjadi segmen yang menarik untuk terus dikembangkan," jelas Dito Arief.
• Dua Paslon Pilkada Malang 2020 Tebar Pesona ke Sektor UKM, Begini Analisa Pengamat
• Calon Petahana Sanusi Nyatakan Tunduk pada Aturan Pilkada Malang 2020: Pokoknya Kita Ikuti Aturan
Meski secara kuantitas pemilih dari sektor UKM tak terlalu banyak, pasangan calon bisa merancang ide baru untuk menggairahkan ekonomi.
"Tapi secara kualitas ini menjadi penting. Jadi akan mendapat perhatian dari masyarakat. Karena ada rasa perhatian dari calon untuk memulihkan ekonomi," tutup Dito Arief.
Editor: Dwi Prastika