Wastafel Batu Kali dan Batu Fosil Buatan UMKM Tulungagung Diminati Pasar Eropa
Saat ini produk yang tengah digandrungi konsumen deeLiving Inc adalah wastafel batu kali (natural riverstone) dan batu fosil (petrified stone).
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Secara simbolis, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo membanting sebuah kendi di depan truk kontainer yang terparkir di halaman Pendopo Kabupaten Tulungagung, Rabu (7/10/2020).
Kontainer ini berisi produk wastafel batu kali yang dibuat UMKM Tulungagung.
Produk ini akan diekspor langsung menuju ke Jerman, oleh perusahaan bernama deeLiving Inc.
Menurut Production Manager deeLiving Inc, Indri Lestari Heselchwerdt, pihaknya sudah beberapa tahun berbisnis di Tulungagung.
Salah satu alasannya, Tulungagung adalah penghasil batu natural yang signifikan.
Saat ini produk yang tengah digandrungi konsumen deeLiving Inc adalah wastafel batu kali (natural riverstone) dan batu fosil (petrified stone).
• Kronologi Mobil Tabrak Tembok Makam di Tulungagung, Pengemudi Tewas dan Sempat Mengeluh Pusing
• Sektor Wisata Belum Pulih Akibat Pandemi, Bupati Tulungagung Berharap Capai 30 Persen PAD Tahun Lalu
"Tahun 2020 hingga bulan ini, kami sudah mengirim lima kontainer," ungkap Indri.
Lanjut Indri, dirinya mengaku terkejut dengan minat konsumen dari seluruh dunia.
Ternyata di masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ) ini, wastefel batu alam asal Tulungagung diminati secara luas.
Produk ini laku keras, terutama di Eropa dan Amerika.
"Ternyata di masa pandemi ini, permintaan (wastafel batu alam Tulungagung) sangat tinggi," sambung Indri.
Diakui Indri, selera konsumen tengah meminati produk batu kali.
• Ada 30 Guru Diangkat Jadi Kepala SD, Tulungagung Masih Kekurangan 1800 Guru
• Terkait Video Dangdutan di Mapolsek Gondang Tulungagung, Propam Periksa Polisi Hingga Penyanyi
Sementara produk batu marmer sedang kurang diminati konsumen.
Namun tidak menutup kemungkinan ada produk lain dari Tulungagung yang akan diminati pasar Eropa.
"Kami juga mengambil item produk lain, seperti di Tuban dan daerah lain di Jawa Timur. Tujuan utama kami ingin memajukan usaha lokal juga," ucap Indri.
Saat ditanya nilai ekspor dari Tulungagung, Indri mengaku lupa karena harus melihat invoice.
Sementara Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo memuji UMKM yang bisa menembus pembeli langsung dari Eropa.
Sebab menurutnya, selama ini banyak produk asal Tulungagung diekspor lewat daerah lain.
• Pengakuan Kades Jarakan, Acara di Polsek Gondang Tulungagung yang Viral Adalah Inisiatif Para Kades
• Viral Wisata Petik Jeruk di Dusun Cane Lamongan, Bayar Rp 10 Ribu Bisa Makan Buah Sepuasnya
"Banyak produk diekspor dari Surabaya atau Bali. Jadi bukan atas nama Tulungagung," ungkap Maryoto Birowo.
Sedangkan yang dilakukan deeLiving Inc dan mitranya di Tulungagung adalah transaksi langsung, tanpa perantara.
Maryoto Birowo meminta para UMKM yang menjadi mitra pembeli dari Eropa ini untuk menjaga kepercayaan.
Dengan demikian, ke depan akan lebih banyak produk dari Tulungagung yang bisa dijual langsung ke Eropa.
"Ini adalah terobosan yang luas biasa dan kepercayaan besar dari deeLiving Inc. Saya titip pelaku usaha UMKM untuk menjaga ini," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika