Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kontingen Kwarcab Kabupaten Kediri Bersiap Ikuti Lomba Gebyar Pionering di Kwarda Jatim

Kontingen Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Kediri melakukan persiapan menjelang kompetisi Pionering Gebyar Pionering 500 Tongkat 2020.

Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Yoni Iskandar
farid Mukarrom/Tribunjatim
Kontingen Kwarcab Kabupaten Kediri Melakukan Persiapan dalam Lomba Pionering di Kwartir Daerah Jatim 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kontingen Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Kediri melakukan persiapan menjelang kompetisi Pionering Gebyar Pionering 500 Tongkat 2020.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda Jatim) ini diselenggarakan secara virtual dengan tidak menghadirkan peserta di tempat. Hal ini bertujuan untuk tidak membuat kerumunan baru karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

Acara Gebyar Pionering 500 tingkat ini dilaksanakan mulai tanggal 1-12 Oktober 2020 yang diikuti oleh seluruh Kwarcab di Jawa Timur.

Pada kesempatan kali ini Kwarcab Kabupaten Kediri mengirimkan 10 delegasi siswa tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) atau SLTA sederejat.

Muhammad Ansori Ketua Dewan Kwartir Cabang Kabupaten Kediri mengatakan dirinya melakukan proses seleksi di masing-masing Gugus Tugas Pramuka yang ada di Kabupaten Kediri.

“Kegiatan ini dilakukan di masing – masing kwarcab, mereka membuat bangunan atau inovasi pionering dengan durasi waktu selama 3 hari,” ujar Ansori kepada TribunJatim.com.

Tidak Menyangka, Sopir Distribusi Semen Dapat Hadiah Umroh Dari PT Semen Indonesia

Fenomena Pernikahan Dini, 8 Bulan, Ribuan Permohonan Dispensasi Kawin Masuk ke PA Jember

Sikap Rizki DA Disebut Jeng Nimas Kesalahan Fatal, Nadya Korbannya, Pondasi Bukan Cinta, Terpuruk

Melanjutkan kata Ansori bahwa untuk peserta yang ikuti lomba pionering mewakili Kabupaten Kediri ada 10 orang yang dilakukan proses seleksi sebelumnya.

“Kita seleksi ada 60 peserta yang kemudian kita ambil menjadi 10 orang, dimana mereka terdiri dari SMA 1 Puncu, SMK 1 Plosoklaten,SMA 1 Pare,SMA 1 Gurah dan MA Sunan Ampel,” tambahnya.

Menurut Ansori tantangan yang dihadapi oleh peserta lomba dalam lomba tongkat pionering adalah angin, pemahaman simpul dan terik panas matahari saat pengerjaan.

“Biasanya saat mendirikan tiang utama sempat goyah karena angin terus memasang sayap, akhirnya diposisikan tidur baru dinaikkan ke atas,” keluhnya kepada TribunJatim.com.

Ansori juga menyampaikan bahwa dalam pengerjaan lomba pionering ini dia sempat terhambat karena kekurangan tali pramuka. Hingga akhirnya Ansori meminjam kepada sejumlah sekolah terdekat seperti Ngasem dan Gurah.

Sementara itu untuk panjang pionering yang dibuat oleh pihaknya sekitar 12 meter dengan desain Giant Clock Tower.

“Dalam bangunan pionering yang dibuat ada Ikatan silang, palang, kaki tiga, kemudian ada 11 sambungan tongkat. Nanti di atasnya ada jam yang bisa dilihat dandi bawah ada 10 penjuru yg menjadi simbol bahwa di pramuka adanya 10 dasadharma,” ucap Ansori.

Bagi Ansori bangunan pionering yang dibuatnya ini memiliki arti tersendiri. Bahwa semakin ke atas dan meruncing maka tantangan yang dihadapi semakin kompleks dan sulit. Oleh sebab itu dibutuhkan bangunan yang kuat dalam pionering.

Selanjutnya di tengah latihan pionering Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masykuri, M.M menyempatkan hadir untuk memberikan semangat kepada adik-adik pramuka Kwarcab Kediri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved