Wali Kota Malang Sutiaji Sesalkan Aksi Demo Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang Berakhir Ricuh

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji menyesalkan aksi kericuhan akibat demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Kota Malang.

Dia mengatakan, sebenarnya kericuhan tersebut bisa dihindari apabila yang dicari adalah tujuan yang baik.

"Seharusnya semua harus saling menahan diri. Kalau yang dicari tujuannya baik, maka harus dicari dengan baik pula. Kalau dicari baik tapi caranya jelek kan malah bisa menimbulkan kerusakan," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (8/10/2020).

Sutiaji mengakui, hingga kini dirinya masih belum mendapatkan laporan kerusakan terkait kericuhan demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Dia hanya berpesan kepada pendemo, agar menyuarakan aspirasinya dengan cara yang baik.

• Pemkot Malang Akui Rugi Ratusan Juta Rupiah Imbas Kericuhan Demo Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja

• Pameran Batik di DPRD Kota Malang Bubar Seusai Dilempari Pendemo yang Tolak Omnibus Law Cipta Kerja

"Saya belum tahu, karena ini masih tugas di luar kota. Aspirasi mereka pasti sudah dibaca. Tinggal pemangku kepentingan ini yang harus memahami aspirasi masyarakat," tandasnya.

Dampak dari demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang berakhir ricuh di Kota Malang itu membuat sejumlah kendaraan dinas Pemerintah Kota Malang mengalami kerusakan.

Beberapa mobil kacanya pecah dan satu mobil milik Satpol PP dibakar. Begitu juga dengan kaca di Balai Kota Malang pecah.

"Ini kericuhan demo terparah di Kota Malang. Total kerugian yang kami himpun kurang lebih Rp 200 Juta. Dan mobil yang dirusak kira-kira Rp 10-15 Juta," ucap Kasubbag Komunikasi Pimpinan bagian Humas Pemkot Malang, Joko Priyono.

Editor: Dwi Prastika

• Luar Gedung DPRD Dirusak, Wakil Ketua DPRD Kota Malang: Kami Tak Tinggalkan Gedung Hingga Kondusif

• Demo Omnibus Law di Malang Ricuh, Sejumlah Pendemo Diamankan, Puluhan Orang Terluka, 1 Mobil Dibakar