Virus Corona di Ponorogo
18 Karyawan Proyek Bendungan Bendo Ponorogo Positif Covid-19, Awal Diketahui dari Rapid Test Berkala
Dari hasil rapid test didapatkan ada salah satu karyawan proyek Bendungan Bendo Ponorogo yang reaktif yang ditindaklanjuti dengan tes swab.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini menjelaskan, diketahui munculnya klaster proyek Bendungan Bendo, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, bermula dari rapid test virus Corona ( Covid-19 ) rutin.
Dari tes berkala tersebut, didapatkan ada salah satu karyawan yang reaktif yang ditindaklanjuti dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab.
Dari tes swab tersebut, ditemukan 18 karyawan proyek Bendungan Bendo terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ini yang positif yang bekerja di kantor bukan pekerja (lapangan)," kata Irin, sapaan akrab Rahayu Kusdarini, Senin (12/10/2020).
"Mungkin karena kesibukan atau yang lainnya sehingga ada yang positif dan tertular," lanjutnya.
Baca juga: Muncul Klaster Covid-19 Proyek Bendungan Bendo di Ponorogo, Pembangunan Tetap Berjalan
Baca juga: Raih IPK 3,94, Putri Petani Ponorogo Jadi Lulusan Terbaik STAN 2020
Karena yang terpapar positif adalah karyawan, maka Kantor Proyek Bendungan Bendo ditutup.
Sedangkan pekerjaan pembangunan di lapangan masih terus berlanjut.
Lebih lanjut Irin menjelaskan, dari 18 pasien yang positif tersebut, 6 di antaranya adalah warga Ponorogo sedangkan 12 yang lain adalah warga luar kota.
"Yang non ponorogo mereka isolasi mandiri di tempat asal dan pulang dengan kendaraan pribadi, sehingga tidak risiko menularkan ke orang lain juga," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Ponorogo Mulai Lelang 10 Paket Perbaikan Jalan, Sekda: Mulai Dikerjakan Awal November
Baca juga: Muncul Klaster Jagong Bayi di Ponorogo, 51 Warga Kepatihan Jalani Tes Swab Covid-19
Mayoritas pasien yang positif adalah pasien orang tanpa gejala (OTG). Irin menyebutkan hanya ada dua orang yang bergejala ringan dan sedang dirawat di rumah sakit.
"Selebihnya melakukan isolasi mandiri di rumah," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika