Bertemu Muhammadiyah Surabaya Bahas Hal Penting, Wali Kota Risma Titip: Anak-anak Harus Bisa Mandiri
Pengurus Muhammadiyah dan Aisyiah Surabaya temui Wali Kota Tri Rismaharini. Bahas perizinan operasional sekolah, maupun izin pembangunan.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengurus Muhammadiyah dan Aisyiah Surabaya menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membahas dua hal penting, Senin (12/10/2020).
Informasi yang diterima TribunJatim.com, diantaranya terkait perizinan operasional sekolah, maupun izin pembangunan.
"Kami komunikasikan (dengan) Bu Wali, beliau bersedia membantu menyelesaikan surat-surat tersebut," kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, Dr Mahsun Jayadi.
Baca juga: DPRD Ponorogo Surati Pemerintah Pusat, Desak UU Cipta Kerja Omnibus Law Dicabut
Baca juga: Sempat Mau Jadi Ustazah, Nikita Mirzani Sebut Belajar Agama Tak Segampang Itu Meski 2 Tahun Mondok
Pertemuan itu berlangsung di kediaman Wali Kota di Jalan Sedap Malam Surabaya.
Silaturahmi itu secara umum membahas beberapa program Muhammadiyah dengan Pemkot Surabaya yang masih belum selesai.
Selain membahas terkait perizinan operasional sekolah, dalam pertemuan tersebut, rombongan Muhammadiyah Surabaya juga menyampaikan beberapa program lain yang akan berakhir di tahun ini.
Baca juga: Pelatih Persebaya Berharap Segera Ada Kejelasan Kompetisi dalam Manager Meeting Besok
Baca juga: Dipercaya Menjadi Tuan Rumah World Habitat Day 2020, Bukti Sejarah Surabaya Kian Mendunia
"Bu Risma sangat mendukung, kami juga siap membantu program apapun yang berkaitan dengan program Pemkot," ujarnya.
Disisi lain, Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu mengatakan, pihaknya siap membantu terkait persoalan perizinan. Dia menitipkan anak-anak Surabaya.
Apalagi Risma akan purna tugas setelah dua periode memimpin Surabaya.
"Anak sekolah harus kita ajarkan minimal bagaimana bisa mandiri, mereka harus punya kegiatan di luar sekolah yang bermanfaat," kata Risma.
Misalnya, dengan kegiatan olahraga. Dari beberapa kegiatan positif, Risma menyebut nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti bisa dimasukkan.
"Cara-cara seperti itu bisa kita lakukan. Titip ya, apalagi lapangan di Surabaya ini sudah sangat banyak sekali,” ujar Risma.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Heftys Suud