Penanganan Covid
Bantuan Jaring Pengaman Sosial Bagi 2.000 Warga Jatim di Jabodetabek Ditarget Rampung Bulan Oktober
Bantuan sosial jaring pengaman sosial (JPS) bagi warga Jatim terdampak Covid-19 yang ada di kawasan Jabodetabek terus disalurkan.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Bantuan sosial jaring pengaman sosial (JPS) bagi warga Jatim terdampak Covid-19 yang ada di kawasan Jabodetabek terus disalurkan.
Saat ini penyaluran bansos dari Pemprov Jatim sudah memasuki tahap ketiga.
Dari total bansos yang akan disalurkan sebanyak 2.000 penerima, saat ini sudah tersalurkan sebanyak 1.600 bansos pada penerima.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Kantor Penghubung Provinsi Jawa Timur Zainal Fanani pada Surya (grup TribunJatim.com) di Jakarta, Kamis (15/10/2020) .
Ia menyebutkan bahwa saat ini penyaluran bansos tersebut terus dilakukan dengan melibatkan paguyuban warga Jatim di Jabodetabek.
Baca juga: Akhirnya Rizky Febian Sudah Panggil Nathalie Hoslcher Bunda: Cuma Menghargai, Bahas Curhat Sule
Baca juga: 7 Artis Indonesia yang Pernah Kerja Susah, Buruh hingga Sopir Truk, Kini Ada yang Go International
“Saat ini yang terdistribusikan sudah 1.600, yang kurang sekitar 400 orang dan masih kita koordinasikan dengan terus melakukan verifikasi,” kata Zainal.
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa verifikasi di tahap tiga ini ketat. Karena berdasarkan evaluasi di tahap satu dan dua, ternyata ada yang masih kurang tepat sasaran.
Misalnya yang seharusnya penerima satu KK satu bansos, namun kemarin di tahap sebelumnya ternyata ada penerima yang satu KK mendapatkan lebih dari satu bansos.
“Karena basisnya kita kemarin adalah yang KTP Jatim dan tinggal di Jabodetabek. Ternyata ada sekitar 15 penerima itu ada yang masih dalam satu KK, maka itu di tahap dua dan tiga yang penyalurannya jadi satu ini, verifikasinya kita gencarkan,” tegas Zainal.
Ia mengatakan bahwa bansos dari Pemprov Jatim ini merupakan program social safety net yang diguyurkan guna mengamankan warga Jatim agar tetap bisa mencukupi kebutuhan ekonomi dan gizi di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: PENYEBAB Sebenarnya Tingkah Gadis Muda ke Tiang Listrik di Video Viral, Perekam Kuak Fakta Tak Wajar
Baca juga: Tinggalkan Angelina Sondakh di Penjara, Brotoseno Kini Nikahi Tata Janeeta? Masku Seng Ireng
Total bansos bagi warga Jatim di Jabodetabek yang disalurkan untuk tahap dua dan tahap tiga ini adalah Rp 800 juta. Setiap penerima mendapatkan bansos senilai Rp 200 ribu. Berbeda dengan tahap pertama dimana yang disalurkan selain uang juga sembako.
“Kami menargetkan bulan ini di minggu ketiga seluruh bansos ini bisa tersalurkan. Kami berkoordinasi intens dengan paguyuban pekerja. Karena ternyata seperti mahasiswa itu banyak yang pulang karena belajarnya virtual,” katanya.
Penerima bansos ini kebanyakan adalah warga Jatim yang berprofesi sebagai pedagang, mracangan, dan juga pekerja kuli bangunan. Kebanyakan adalah dari Mataraman seperti Ngawi, Ponorogo, Madiun, dan sekitarnya.
Zainal menyebut bahwan penyaluran bansos merupakan program arahan gubernur yang ditujukan untuk meringankan beban warga terhadap dampak pandemi. (SURYA/Fatimatuz Zahroh)
Editor: Pipin Tri Anjani