Angka Pengangguran di Jatim Naik 27 Ribu Pasca Pandemi, DPRD Minta Kerjasama Lintas OPD
Komisi E DPRD Jawa Timur menyorot tingginya angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur akibat pandemi.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
Kerja linkage program seperti ini diharapkan tak hanya soal penyerapan tenaga kerja saja. Bahkan, bisa juga menyasar OPD yang menjadi mitra Komisi lain.
"Kami ingin semua OPD bisa bekerja sama. Kalau sendiri-sendiri apalagi di masa seperti ini kurang efektif," katanya kepada TribunJatim.com.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak tak memungkiri pihaknya kini fokus meningkatkan skill angkatan kerja muda. Pemprov Jatim memiliki program dengan memberikan fasilitas melalui program Millenial Job Center (MJC).
Emil menyebutkan, mayoritas pekerja yang terkena PHK adalah mereka yang berusia 15-29 tahun atau masuk pada Angkatan Kerja Muda.
"Mereka sebagian besar terdampak karena kurangnya pengalaman dan keterampilan serta sedikitnya jaringan sosial," katanya.
MJC akan terus mendorong angkatan kerja muda agar muncul talenta-talenta baru. Emil menjelaskan, permasalahan yang banyak dialami angkatan kerja usia muda di antaranya spesifikasi pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Kemudian, keahlian yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, serta kurangnya pengetahuan terhadap lowongan pekerjaan.
Agar mampu bertahan terutama di era pandemi, lanjutnya, angkatan kerja muda dapat mencoba peluang bisnis baru atau pekerjaan sampingan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Misalnya bisnis online, baik melalui marketplace ataupun media sosial lainnya.
Selama pandemi, aktivitas belanja online masyarakat meningkat sebesar 35,3 persen dan 46,9 persen generasi muda belanja online. "Angkatan kerja muda juga bisa mencoba peluang di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai alternatif pekerjaan yang menjanjikan terutama di era pandemi ini,” kata Emil kepada TribunJatim.com.
Emil menambahkan, angkatan kerja muda juga bisa memanfaatkan teknologi dengan membentuk platform-platform baru. Contohnya berkolaborasi dengan petani atau nelayan lokal untuk menjual dan mendistribusikan hasil panen atau tangkapan.
Emil menegaskan, Pemprov Jatim melalui program MJC hadir untuk menfasilitasi para angkatan kerja muda. Program MJC telah dimulai sejak 2019.
Hingga saat ini tercatat sebanyak 400 talenta, 600 klien dan 100 mentor yang sudah bergabung dalam program tersebut.
"Pemprov juga terus memberikan stimulus, meningkatkan kompetensi melalui berbagai pelatihan serta menjalin kemitraan dengan stakeholder yakni antra UKM, BUMD, dan Swasta,” ujarnya. (bob/Tribunjatim.com)