Bertemu Risma, Komunitas Jogoboyo Nyatakan Siap Jaga Surabaya Dari Aksi Anarkisme
Komunitas Jogo Suroboyo (Jogoboyo) meminta tak ada lagi aksi demonstrasi ricuh yang berujung pada rusaknya fasilitas umum.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komunitas Jogo Suroboyo (Jogoboyo) meminta tak ada lagi aksi demonstrasi ricuh yang berujung pada rusaknya fasilitas umum.
Bahkan, mereka mengaku rela menjadi garda terdepan agar tak ada lagi aksi anarkis di kota pahlawan.
Mereka menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Jumat (16/10/2020). Di kediaman Wali Kota di Jalan Sedap Malam itu, mereka menginginkan agar Surabaya kondusif.
"Silakan aksi di Surabaya, tapi kalau sampai merusak kota ini, maka harus berhadapan dengan kami. Jadi, titik tekannya jangan sampai merusak kota," kata Kusnan, koordinator Komunitas Jogoboyo.
Komunitas itu terbentuk lantaran respon pasca demo yang berujung ricuh beberapa waktu lalu. Apalagi, sampai Risma turun tangan untuk mengatasi kerusakan saat itu.
Mereka mengaku miris, orang nomor satu di Surabaya itu hingga larut malam membersihkan bekas kerusakan.
"Hati arek-arek Suroboyo ini menangis, tidak tega melihat Bu Risma hingga larut malam membersihkan sampah-sampah aksi anarkis, yang ternyata mereka itu bukan arek Suroboyo," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Mereka menyatakan tak mempersoalkan aksi demonstrasi. Apalagi, hal itu sudah dijamin undang-undang. Namun, mereka berpesan agar jangan sampai merusak fasilitas.
Dalam pertemuan tersebut, mereka mengaku tak ingin kota pahlawan ini rusak. Sebab, pembangunan yang dilakukan berasal dari uang rakyat.
Baca juga: VIRAL Resepsi Penuh Lumpur, Pengantin Beresi Piring Kotor Tamu, Cerita Tersebar: Selamanya Diingat
Baca juga: Andela Yuwono Mantan Anggota JKT48 Nikahi Fansnya, Kisah Asmaranya Disorot, Penuh Suka Cita
Baca juga: Masa Lalu Adit Jayusman, Sosok Mantan Istri & Anak Bocor, Ayu Ting Ting Cocok Gantikan Jadi Istri?
"Karena nanti kalau mereka merusak kota ini, maka nanti perbaikannya akan menggunakan APBD lagi yang dibayarkan oleh warga Surabaya, dan kami tidak mau itu,” ungkap Kusnan.
Komunitas ini, mengaku sudah tersebar di 31 kecamatan di Surabaya. Anggotanya dari berbagai elemen. Selain itu, posko mereka juga sudah terbentuk di banyak kawasan di Surabaya.
"Kami bangkit dan membentuk komunitas ini untuk bersama-sama membantu Bu Risma menjaga Surabaya dari anarkisme,” kata dia.