Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Surabaya

Berkomitmen Wujudkan Pendidikan hingga 12 Tahun, Eri-Armuji Siapkan Beasiswa untuk Pelajar Surabaya

Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berkomitmen mewujudkan keberlanjutan pendidikan pelajar di Surabaya hingga 12 tahun.

TRIBUNJATIM.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ
Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memberikan ijazah kepada orang tua dan siswa yang telah dibebaskan tim saber ijazah di Posko Eri-Armuji, Jalan Kutai Surabaya, Selasa (20/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berkomitmen mewujudkan keberlanjutan pendidikan pelajar di Surabaya hingga 12 tahun.

Kandidat wali Kota Surabaya nomor urut 1 ini menyiapkan program beasiswa bagi siswa SMA/SMK di Surabaya.

Menurut Eri Cahyadi, pihaknya akan melanjutkan keberhasilan Wali Kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini, di dunia pendidikan.

"Kami selalu katakan bahwa pendidikan harus didapatkan oleh warga Indonesia, termasuk masyarakat di Surabaya," kata Eri Cahyadi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (20/10/2020).

Khususnya, dalam mengawal keberlanjutan jenjang sekolah siswa di Surabaya, di antaranya untuk jenjang SMA/SMK. Sekalipun, saat ini kewenangan SMA/SMK ada di bawah pemerintahan provinsi.

Karena menjadi kewenangan provinsi, saat ini tidak ada Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) untuk SMA/SMK.

Baca juga: Polisi Amankan 169 Orang dalam Aksi Tolak Omnibus Law di Surabaya, Ada yang Bawa Bom Molotov

Baca juga: PDI Perjuangan Surabaya Latih 10 Ribu Saksi, Siap Kawal Suara Eri Cahyadi-Armuji di TPS

Eri Cahyadi pun menjanjikan, mulai 2021 anak-anak Surabaya yang masuk pendidikan SMA atau sederajat — SMK maupun yang berada pondok pesantren — akan diberikan beasiswa.

Hal ini ditegaskan Eri Cahyadi pada penyerahan Ijazah siswa yang sempat ditahan oleh sekolah.

"Program kami, memberikan beasiswa kepada siswa SMA," katanya.

Dalam membangun sumber daya manusia (SDM), keberlanjutan pendidikan hingga 12 tahun menjadi salah satu yang sarana.

"Pendidikan kalau itu hebat, maka kotanya pun jadi hebat,” kata Eri Cahyadi menegaskan.

Baca juga: Pilwali Surabaya 2020, Machfud Arifin Siapkan Masa Depan Pasar Loak Demak Surabaya

Baca juga: Pertajam Penetrasi ke Pemilih, PDI Perjuangan Surabaya Latih Tim Kampanye Pemenangan Eri-Armuji

Eri Cahyadi pada acara itu didampingi tim Saber Ijazah yang terdiri dari mahasiswa Bibit Unggul serta Pemuda Kota Surabaya. Mereka melakukan pendampingan dan advokasi terhadap warga tidak mampu yang ijazahnya ditahan akibat tunggakan biaya SPP.

Eri Cahyadi mengatakan, sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya sudah berusaha untuk mencegah hal itu. Di antaranya, melalui Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) bagi SD maupun SMP.

"Saya tidak ingin hal yang sama terulang kembali. Pemkot sudah menganggarkan jangan sampai ijazah tertahan," katanya.

"Tapi tetap tidak sesuai ketika di sekolah swasta dan tidak ada mitra warga. Kalau terjadi, bisa mengirimkan surat ke pemkot untuk memohon bantuan,” lanjutnya.

Baca juga: Warga Madura di Surabaya Berikan Dukungan untuk Eri Cahyadi-Armuji Lewat Acara Tok Otok

Eri Cahyadi mengatakan, saat menjadi pimpinan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, terdapat lebih dari 5.000 beasiswa bagi pelajar Surabaya.

”Saya minta tolong bagi pelajar harus berkomunikasi dan menyampaikan ke pemkot kalau ada biaya yang belum terbayarkan atau berbagai masalah yang menahan proses pembelajaran,” ujar Eri Cahyadi.

Sementara itu, Dian Sintayani, orang tua dari Vincentius Flore Triyani siswa kelas IX B salah satu SMP swasta di Surabaya mengatakan, pihaknya sangat senang atas bantuan tersebut.

"Sebelumnya, saya dan wali murid lain kebingungan. Kemudian dibantu mahasiswa Bibit Unggul dan Pak Eri Cahyadi. Saya tulang punggung keluarga. Sehingga cukup kesulitan membayar. Ada uang gedung dan lain sebagainya yang belum dibayar,” tutur Dian.

Baca juga: Pilwali Surabaya 2020, Machfud Arifin-Mujiaman Siapkan Program Pandemi Rp 1 Juta per KK

Dian mengatakan, dia membutuhkan ijazah supaya anaknya bisa mengikuti ujian di SMK tempatnya bersekolah saat ini.

”Kalau nggak ada ijazah, nggak bisa ikut. Saya sangat terbantu,” ucap Dian.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved