Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polisi Batasi Waktu Demo Tolak Omnibus Law di Malang Sampai Jam 5 Sore: Kami Hanya Mengingatkan

Aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang dilakukan Aliansi Malang Melawan molor hingga pukul 14.52 WIB, Selasa (20/10/2020).

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Januar
TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dilakukan Aliansi Malang Melawan molor hingga pukul 14.52 WIB, Selasa (20/10/2020).

Padahal sedianya kegiatan tersebut diagendakan dimulai pada pukul 07.00 WIB.

Namun meski aksi tersebut sempat tertunda, Polresta Malang Kota masih memberikan kesempatan bagi demonstran yang ingin menyuarakan aspirasinya. Dimana pihaknya memnberikan batasan waktu hingga pukul 17.00 WIB.

"Kami hanya mengingatkan, bahwa ada batas waktu untuk menyampaikan aspirasi. Meski begitu tetap kami layani. Dan prinsipnya kami tidak pernah menutup akses untuk menyalurkan pendapat dan tetap kami berikan kesempatan. Sehingga tentu tetap kami tunggu," ujar Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata kepada TribunJatim.com.

Baca juga: BREAKING NEWS - Ribuan Buruh Di Jatim Berangkat Menuju Gedung Grahadi Surabaya

Dirinya juga menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan sebanyak 3000 pasukan gabungan TNI Polisi untuk mengamankan aksi unras tersebut.

"Pasukan pengamanan kami sejumlah 3.000 orang, terdiri dari TNI dan Polres jajaran, dari Lumajang, Mojokerto, Pasuruan dan Bondowoso. Kami juga melakukan penyekatan di batas kota Adi Putro dan Stasiun Malang," bebernya.

Diketahui juga bahwa aksi unras tersebut hanya berlangsung satu hari saja.

"Karena dari surat pemberitahuan yang diterima Polresta Malang Kota, hanya memberitahukan bahwa kegiatan berlangsung satu hari," tambahnya.

Mantan Kapolres Batu ini juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang ingin ikut mengamankan jalannya aksi unjuk rasa.

"Masyarakat ini ingin menjaga Kota Malang. Dan saya sampaikan silahkan saja, tapi kami tidak pertemukan dengan massa yang mau unjuk rasa. Karena nantinya dapat berpotensi akan ada benturan, makannya saya bilang, kalau mau jaga silahkan, tapi jangan beradu dengan yang unjuk rasa," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved