Jatim Berlimpah Mamin, Khofifah Sambut Positif Aturan Baru Sertifikasi Halal di UU Cipta Kerja
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut positif aturan baru terkait sertifikasi halal yang terdapat dalam UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut positif aturan baru terkait sertifikasi halal yang terdapat dalam UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Pasalnya, dalam aturan baru tersebut, terdapat regulasi yang mengatur bahwa sertifikasi halal tak lagi tersentralisasi di pusat. Melainkan bisa dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah ataupun lembaga yang ditunjuk di daerah tingkat provinsi.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah dalam pelantikan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur periode 2019-2024 yang dilakukan pada Jumat (23/10/2020).
Bertempat di Grand City Surabaya, pelantikan tersebut disaksikan langsung oleh Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian secara virtual.
Pada para pengurus Dekranasda Jawa Timur yang baru saja dilantik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan oleh Dekranasda demi mengangkat dan membangkitkan ekonomi UMKM di Jawa Timur.
Pasalnya ada banyak produk unggulan Jawa Timur yang harus dikawal. Mulai dari produk kerajinan hingga produk olahan makanan dan minuman.
Baca juga: Kemenkumham Jatim Gowes Peringati Hari Dharma Karya Dhika 2020, Bagikan Hygien Kit untuk Warga
Baca juga: Dampak Over Loading dan Over Dimensi, Polda Jatim Tilang Ribuan Angkutan Barang
Lantaran PDRB Jawa Timur 50 persen didorong dari sektor UMKM dan terbanyak adalah makanan dan minuman, ia mendorong agar sertifikasi halal pada seluruh produk UMKM di Jawa Timur bisa terus dilakukan.
“Untuk halal food, Indonesia belum masuk sepuluh besar dunia. Sedangkan Jatim ini terbanyak adalah usaha makanan dan minuman. Maka saat ini sudah ada UU Cipta Kerja dimana proses sertifikasi halal diserahkan ke MUI daerah, yang tentunya nanti akan ada rekrutmen asesornya. Saya rasa ini akan menjadi pintu masuk baru karena varian produk makanan dan minuman di Jatim ini kulinernya luar biasa,” tegas Khofifah Indar Parawansa.
Tidak hanya itu, Khofifah Indar Parawansa juga mendorong agar Dekranasda Jawa Timur mendorong UKM dan IKM kian akrab dengan digitalisasi dalam pemasaran produk. Sebab digitalisasi yang banyak dilakukan hari-hari ini menurut Khofifah Indar Parawansa bukan hanya karena saat ini tengah dilanda pandemi virus Corona ( Covid-19 ), melainkan karena hal tersebut memang karena kebutuhan dan tuntutan kemajuan zaman.
Baca juga: Surat Sudah Disampaikan pada Gubernur Khofifah, Tiap Akhir Pekan Tri Rismaharini Izin Cuti Kampanye
Baca juga: Belum Setahun Dibangun, Jalan Cor Beton Provinsi Jatim di Desa Mungkung Mulai Retak
“Hari ini juga menjadi hari kedua kita menyelenggarakan Jatim Fair Virtual. Yang mana hanya 20 persen saja yang digelar pameran offline sedangkan 80 persennya semua virtual, ini bukan hanya karena pandemi tapi memang sudah kebutuhan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak mengatakan, pelantikan pengurus Dekranasda Jawa Timur masa bakti 2019-2020 baru bisa dilakukan hari ini berdasarkan SK Ketua Umum Dekranas Pusat Nomor 09/DEKRAN/SK/X/2020 tanggal 12 Oktober 2020.
“Hari ini kita melantik pengurus Dekranasda Provinsi Jatim. Mengapa mundur, karena kita menindaklanjuti musnas dari pusat yang karena pandemi terus mundur penyelenggaraannya, jadi baru hari ini dilakukan,” tegas Arumi.
Baca juga: Provinsi Jawa Timur Masih Mempertahankan Status Bebas Zona Merah Covid-19 Selama Dua Pekan Terakhir
Baca juga: DPRD Jatim Ingatkan Tim Anggaran Pemprov Soal Realisasi Program Seragam Gratis Siswa SMA/SMK
Ada hal signifikan yang berubah antara pengurus di masa bakti saat ini dengan yang sebelumnya. Jika kepengurusan yang sebelumnya Dekranasda bekerja sama dengan tujuh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maka saat ini Dekranasda bekerja sama dengan 11 OPD yang ada di lingkungan Pemprov Jawa Timur.
“Ada beberapa pesan yang disampaikan ole ibu ketua harian, yang pertama adalah tentang regenerasi perajin, dan juga upaya adaptasi mereka dari yang konvensional ke digital,” katanya.
Editor: Dwi Prastika