Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Achmad Yurianto Dicopot dari Jabatan Dirjen P2P Kemenkes, Terawan Ungkap Alasannya: Pembenahan

Jabatan Dirjen P2P Kemenkes dicopot dari Achmad Yurianto, Menkes Terawan pun ungkap alasannya sebagai 'pembenahan'.

Penulis: Alga | Editor: Januar
YouTube/BNPB Indonesia
Update pasien positif virus Corona, Selasa (17/3/2020). 

TRIBUNJATIM.COMAchmad Yurianto dicopot dari jabatannya sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P.

Dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, Achmad Yurianto resmi meninggalkan jabatannya pada Jumat (23/10/2020).

Lalu, apa alasan Achmad Yurianto dicopot dari jabatannya yang sekarang oleh Menkes?

Beliau sendiri pernah membuat pernyataan kontroversial 'si kaya' dan 'si miskin'.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Achmad Yurianto (YouTube/KompasTV)
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Achmad Yurianto (YouTube/KompasTV) ()

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto secara resmi melantik Achmad Yurianto menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi.

Dilansir dari siaran pers Kemenkes pada Jumat (23/10/2020), dasar pelantikan tersebut adalah Surat Keputusan Presiden Nomor 155/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

Dikutip Tribunmedan.com dari Grid.ID (grup TribunJatim.com), dalam sambutannya, Menkes menekankan bahwa rotasi jabatan merupakan hal biasa dalam lingkup organisasi.

Hal ini dilakukan semata-mata sebagai upaya pembenahan dan pemantapan organisasi yang dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja guna mencapai pelayanan yang maksimal.

"Pelantikan ini hendaklah dimaknai sebagai kepentingan organisasi, bukan sekadar penempatan figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu," kata Terawan.

"Pembenahan dan pemantapan organisasi dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja dan penyelenggaraan tugas serta pelayanan yang maksimal," lanjutnya.

Baca juga: 2 Pelaku Bunuh Lia Kerabat Jokowi di Kandang Ayam Pakai Linggis, Motif Bakar Mobil Terungkap

Atas tugas baru yang diemban Yurianto, Terawan berharap amanah yang dipercayakan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab serta komitmen yang kuat.

Menkes pun juga meminta agar semua kinerja baik yang telah ditorehkan selama menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) bisa diteruskan dalam rangka peningkatan kinerja organisasi Kementerian Kesehatan.

Terutama di masa pandemi sekarang ini, Terawan meminta agar situasi ini menjadi momentum bagi Achmad Yurianto melalui jabatan barunya untuk terus berinovasi guna memberikan kemudahan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, khususnya layanan digital.

"Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas pengabdian saudara selama ini melaksanakan tugas sebagai Dirjen P2P dengan baik dan semoga pengalaman selama ini dapat bermanfaat dalam mengemban tugas di tempat baru," ujar Terawan.

Hingga berita ini ditulis, Achmad Yurianto sendiri belum memberikan komentar atas pemberhentian dirinya sebagai Dirjen P2P Kemenkes.

Achmad Yurianto bersama dokter Reisa
Achmad Yurianto bersama dokter Reisa (via TribunStyle.com)

Baca juga: 63 Kelurahan di Surabaya Dinyatakan 0 Covid-19, Pemkot: Lakukan Protokol Kesehatan Terus Menerus

Beberapa waktu lalu, saat masih menjabat sebagai Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memberikan klarifikasi atas pernyataan si kaya dan si miskin yang kontroversi.

Sementara, advokat HAM menilai pernyataan tersebut berbahaya dan dapat membuat kemarahan publik.

Achmad Yurianto menyadari pernyataannya tentang si kaya dan si miskin dalam suatu konferensi pers dalam penanganan Covid-19 telah memicu kontroversi.

"Saya sadar bahwa pernyataan saya pasti dipotong-potong dan di-viral-kan agar heboh."

"Secara lengkap saya meminta orang kaya peduli sama orang yang harus bekerja harian di luar rumah, mereka rentan sakit," kata Achmad Yurianto dalam pesan tertulis kepada BBC News Indonesia yang dikutip Kompas.com, Minggu (29/3/2020).

Ia melanjutkan, "saya ilustrasikan banyak orang kaya yang membantu kebutuhan sembako harian orang miskin, sehingga mereka tidak perlu lagi keluar rumah untuk mengurangi risiko ketularan penyakit."

"Orang yang kerja seharian di jalan akan rentan sakit dan bisa menular ke istri anaknya di rumah. Ini makin sulit," kata Achmad Yurianto.

Achmad Yurianto kemudian membagikan sejumlah foto dan video yang menunjukkan bantuan berupa sembako dan makanan kepada pengemudi ojek online, dan warga.

Baca juga: Download Lagu MP3 Calon Mantu DJ PIPIPI Remix Full Bass, Populer di Tik Tok 2020, Dilengkapi Lirik

Artikel ini telah tayang di fotokita.grid.id dengan judul Dicopot dari Dirjen Kemenkes Karena Alasan Ini, Achmad Yurianto Tuai Kontroversi Soal Pernyataan 'Si Kaya dan Si Miskin' dan di Tribun Medan dengan judul Dicopot Karena Alasan Ini, Achmad Yurianto Tuai Kontroversi Soal Pernyataan 'Si Kaya dan Si Miskin'.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved