Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Surabaya Bakal Masuki Musim Hujan, Pemkot Lakukan Sejumlah Langkah Antisipasi Banjir

Langkah antisipasi banjir di musim hujan nantinya terus dilakukan Pemkot Surabaya. Sarana dan prasarana disiapkan, di antaranya memaksimalkan

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Ilustrasi banjir di Surabaya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Langkah antisipasi banjir di musim hujan nantinya terus dilakukan Pemkot Surabaya. Sarana dan prasarana disiapkan, di antaranya memaksimalkan kapasitas pompa di berbagai lokasi.

Kepala Bidang Pematusan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya Eko Yuli Prasetya mengatakan, di tahun ini ada sepuluh pompa di sepuluh lokasi yang kapasitasnya sudah diupgrade.

"Upgrade kapasitas ke 3 meter kubik perdetik," katanya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Sabtu (24/10/2020).

Baca juga: Pansus Banjir DPRD Jakarta Belajar ke Surabaya, Wali Kota Risma Sampaikan Lima Pesan Penting

Sepuluh lokasi itu, yaitu Pompa Kenjeran 1, Pompa Jagir Kalimir, Pompa Semolowaru 1, Pompa Wonorejo 1. Lalu, Pompa Darmokali, Pompa Gunungsari 2, Pompa Kandangan, Pompa Dinoyo.

Juga, Pompa Greges dan Pompa Bratang. Masing-masing pompa, anggarannya sekitar Rp 3 Milyar.

Di Surabaya sendiri, ada sekitar 56 Rumah Pompa. Dalam satu Rumah Pompa ada tiga hingga 7 unit pompa banjir.

Sepuluh lokasi yang diupgrade itu memang bukan yang paling besar kapasitasnya. Sebab, ada tiga lokasi yang kapasitasnya sudah 5 meter kubik perdetik.

Tepatnya, di Rumah Pompa Petekan, Rumah Pompa Kandangan dan Rumah Pompa Bozem Morokrembangan.

Di masing-masing rumah pompa ada petugas yang standby. Hal itu untuk memastikan berjalan normal. Apalagi, dalam satu rumah pompa juga dilengkapi genset.

Eko melanjutkan, upaya lain yang dilakukan untuk mengantisipasi banjir yaitu terkait drainase dan bozem. Keduanya juga diperhatikan agar Surabaya dapat bebas banjir di musim penghujan nanti.

Ada sekitar 70 lebih bozem yang tersebar di kota pahlawan. Pemkot melakukan normalisasi dengan terus mengeruk bozem.

"Bozem untuk menampung sementara air hujan," terangnya.

Kemudian, berbagai saluran juga dilakukan pengecekan. Satgas di lima rayon dikerahkan untuk memastikan saluran dapat berfungsi optimal.

Petugas rutin melakukan pengerukan. Baik menggunakan alat berat ataupun manual. Kurang lebih ada 1400 Satgas.

"Saluran drainase, itu ada saluran primer, sekunder dan tersier," terangnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved