Jalan Penghubung 2 Desa Gresik Longsor Parah, Warga Menuju Makam Putri Cempo Harus Ekstra Hati-hati
Jalan penghubung dua desa di Kecamatan Kebomas, Gresik longsor parah. Dipakai menuju makam Putri Cempo dan makam papan Sunan Giri.
Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Jalan alternatif penghubung dua desa di Kecamatan Kebomas, Gresik longsor. Akibatnya, warga terpaksa membuat jalur alternatif.
Pasalnya, jalan tersebut digunakan untuk menuju makam Putri Cempo dan makam papan Sunan Giri, Rabu (28/10/2020).
Pantauan TribunJatim.com di lokasi, selama memasuki musim hujan ini, lokasi jalan longsor ditutup dengan terpal. Terpal tersebut diharapkan mengurangi resapan air saat hujan.
Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Polres Bondowoso Brsama TNI Bagikan Paket Sembako Kepada Masyarakat
Baca juga: Geger Mayat Pria Sampang Ditemukan di Hutan Penuh Monyet, Diduga Bunuh Diri: Tali Putus
Kondisi longsor yang cukup dalam, sehingga banyak terpal yang digunakan untuk menutup lahan dan jalan yang longsor.
Selama ini, jalan tersebut menjadi jalan alternatif antara warga dari Kelurahan Gending menuju Desa Ngargosari dan Desa Giri.
Selain itu, jalan tersebut juga digunakan menuju Makam Putri Cempo dan Makam Paman Sunan Giri Syekh Sayyid Abdurrahman.
Baca juga: Pelatih Putra Sinar Giri Gresik Ingin Pemainnya Jaga Profesionalime Saat Libur
Baca juga: Terima Bus Suroboyo Sobo Kelurahan, Polrestabes Surabaya Siap Maksimalkan Pelayanan Masyarakat
Akibat jalan longsor itu, masyarakat yang ingin ke makam Putri Cempo terpaksa harus ekstra hati-hati. Sebab, jalan setapak yang dibangun warga kondisinya sangat curam.
"Walaupun jalan sudah dipaving, tapi tanjakan dan turunnya sangat curam. Jadi harus berhati-hati," kata Muslikhan, warga yang habis berkunjung ke makam Putri Cempo.
Dari rusaknya jalan tersebut, Muslikhan berharap kepada pihak terkait untuk memperbaiki jalan dan makam leluhur agar tidak longsor.
Sebab, makam Putri Cempo dan makam Paman Sunan Giri Syekh Sayyid Abdurrahman merupakan makam yang harus dilindungi serta dilestarikan.
"Kita hanya berharap kepada pemerintah agar makam bersejarah ini tetap dijaga dan jalan alternatif ini tetap dibangun, sebab di musim hujan sangat rawan longsor," imbuhnya.
Sementara tokoh masyarakat Desa Ngargosari, Kecamatan Kebomas Kaji Pendik, mengatakan, longsornya jalan dan area makam Putri Cempo karena banyak factor. Sebab, area makam tersebut banyak pengaruh mistisnya.
“Di sekitar makam Putri Cempo itu banyak goa yang tidak langsung ditempati banyak pengaruh misterius. Sehingga, kerusakan lingkungan tersebut membutuhkan penanganan secara tradisional dan fisik,” kata Kaji Pendik.
Selain itu, kerusakan lingkungan tersebut juga disebabkan penebangan pohon bambu yang ada di tepi jalan. Akhirnya, tidak ada penyangga jalan, sebab samping jalan berupa tebing lahan kosong.
“Ini yang disebabkan longsor semakin parah,” imbuhnya.
Terpisah, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengatakan, untuk penanganan longsor tersebut sudah ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dengan bekerjasama dengan pengembang.
“Itu PU sudah bekerja sama dengan pengembang. Apakah trapnya sistem baku, meja atau landai, itu masih dibicarakan,” kata Sambari.
Penulis: Sugiyono
Editor: Heftys Suud