Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sejumlah Daerah di Pamekasan Terdampak Kekeringan, BPBD Kirim Bantuan Air Bersih Hingga Malam Hari

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Akmalul Firdaus mengungkapkan daerah paling terdampak kekeringan di Pamekasan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/KUSWANTO FERDIAN
Suasana saat petugas BPBD Pamekasan mengirimkan air bersih ke sejumlah desa dan dusun yang terdampak kekeringan, Kamis (29/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Akmalul Firdaus mengungkapkan daerah paling terdampak kekeringan di Pamekasan.

Kata dia, daerah paling terdampak dari sebanyak 77 desa dan 311 dusun yang tahun 2020 ini di Pamekasan mengalami kekeringan, yaitu daerah bagian Pantura.

Namun ada sebagian juga di wilayah selatan dan timur Pamekasan yang mengalami dampak kekeringan yang sama dengan wilayah Pantura.

Daerah tersebut meliputi, Batumarmar (Pantura), Pademawu (Timur), Pagagan, Ambat dan Bandaran (Selatan).

"Masyarakat di wilayah itu yang paling antusias banyak datang ketika ada bantuan air bersih dari Pemkab Pamekasan yang dikirim ke sana," kata Akmalul Firdaus kepada TribunJatim.com, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: Gagal Salip Berujung Kecelakaan Maut di Pamekasan, Pemotor Asal Sumenep Meninggal Dunia

Kepala Dinas yang akrab disapa Firdaus ini juga memastikan, dari 77 desa dan 311 dusun di Pamekasan yang mengalami kekeringan itu, pihaknya sudah kirimkan bantuan air bersih setiap hari.

Bahkan, kata dia, pengiriman air bersih juga dilakukan hingga malam hari.

Ia memprediksi, kemungkinan pengiriman bantuan air bersih ini akan berhenti pada akhir Oktober 2020.

Namun pihaknya masih butuh kajian lebih dalam lagi perihal darurat kekeringan di Pamekasan, apakah sudah berakhir atau masih berlanjut.

Baca juga: Muncul Klaster Baru Penyebaran Covid-19, Bupati Pamekasan Minta Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

"Kalau penghitungan waktu penetapan SK sampai akhir Oktober 2020 pengiriman bantuan air bersih ini berakhir," jelasnya.

Tapi, lanjut Firdaus, belum tentu juga di akhir Oktober 2020 ini, sumber air di daerah rawan kekeringan akan muncul.

Bisa saja penampungan air dan sumber air di masyarakat masih belum memadai.

Baca juga: Viral Pasangan di Pamekasan Pelukan di Atas Motor, Kasatpol PP: Jangan Asal Merekam, Langsung Tegur!

Sehingga, apabila hal itu terjadi, pengiriman bantuan air bersih masih akan tetap dilakukan.

"Paling tidak akhir Oktober 2020 ini akan diketahui keputusannya akan diperpanjang atau tidak pengiriman bantuan air bersih itu," ujarnya.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved