Pemkab Ajak Pemilih Pemula Tak Golput Pilkada Trenggalek 2020: Kalian Harus Jadi yang Menentukan
Pemerintah Kabupaten Trenggalek gelar sosialisasi Pilkada Trenggalek 2020 yang akan digelar pada 9 Desember, di Pendopo Manggala Praja Nugraha.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek gelar sosialisasi Pilkada Trenggalek 2020 yang akan digelar pada 9 Desember mendatang.
Sosialisasi itu digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Rabu (4/11/2020).
Sekitar 100 siswa usia pemilih dan seorang pendamping dari perwakilan 15 sekolah SMA sederajat hadir dalam sosialisasi tersebut.
Pjs Bupati Trenggalek, Benny Sampirwanto menjelaskan, sosialisasi kepada pemilih pemula penting dilakukan untuk memberi pemahaman tentang tata cara teknis dalam rangkaian Pilkada Trenggalek 2020 mendatang.
“Pasalnya, memilih pemimpin adalah pengalaman pertama bagi calon pemilih pemula. Di mana mereka harus benar-benar mengetahui berbagai tahapan dan aturan di dalamnya agar tidak salah dalam mengikuti tahapan Pemilu,” kata Benny Sampirwanto.
Baca juga: Membanggakan, Pemkab Trenggalek Raih Penghargaan Kabupaten Terbaik Penanganan Stunting Nasional
Ia juga memberi pemahaman agar pemilih pemula senang mengikuti pesta demokrasi.
Sebab, suara yang mereka berikan bakal menentukan arah pembangunan Trenggalek selama satu periode mendatang.
"Karena peran bupati dan wakil bupati ini sangat penting. Bupati memimpin pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan di daerah," ucap dia.
Ia juga menyebut, momentum Pilkada merupakan bentuk kedaulatan rakyat.
Adanya hak pilih, kata Benny Sampirwanto, menunjukkan kedaulatan ada di tangan rakyat atau pemilih.
Baca juga: Percepat Penanganan Bencana, Pemkab Trenggalek Tetapkan Lima Kecamatan Darurat Bencana
"Saya minta jangan sekali-kali melakukan golput. Anda harus menjadi bagian orang-orang yang menentukan. Kalau kita golput, maka artinya yang menentukan orang lain, bukan kita," sambungnya.
Ia juga meminta agar para pemilih pemula menolak politik uang.
Benny Sampirwanto mengatakan, hak pilih ibarat harga diri yang tidak bisa ditukar dengan rupiah.
“Dan hanya bisa ditentukan oleh hati nurani,” ucap dia.