Pupuk Diduga Palsu Beredar di Tulungagung, Bentuknya Mirip Serbuk Bata yang Digranul, Petani Resah
Para petani Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung, dibuat resah dengan peredaran pupuk yang diduga palsu.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Para petani Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung, dibuat resah dengan peredaran pupuk yang diduga palsu.
Padahal di awal musim hujan seperti ini, petani wilayah pegunungan mulai menanam jagung.
Pupuk yang dibeli warga dikemas layaknya pupuk buatan pabrik jenis NPK dengan merek Phonska.
Fisik pupuk ini berwarna merah dan bergentuk granul.
Namun setelah diaplikasikan di tanaman, pupuk itu tidak memberi efek kesuburan pada tanaman.
Bahkan tanaman jagung malah berubah menjadi kuning.
Dugaan pupuk palsu ini ditemukan pertama kali oleh perangkat bernama Uceng Griwung.
Baca juga: Ketaatan Warga Tulungagung Tinggi, Target Pajak Kendaraan Hampir Terpenuhi Meski Pandemi Covid-19
Pupuk itu diperoleh pertama kali di sebuah toko pertanian di Dusun Mranggen.
“Saya dilapori warga yang mengambil pupuk di rumah saya, karena pupuknya tidak terasa dingin saat dipegang. Tidak seperti biasanya,” ungkap Pak Uceng, panggilan akrabnya, Rabu (4/11/2020).
Pak Uceng kemudian memeriksa 20 sak pupuk yang belum sempat diberikan ke tanaman.
Dari pengamatannya, pupuk itu lebih mirip bubuk batu bata yang dibentuk granul.
Pak Uceng memilih mengembalikan pupuk itu ke toko penjualnya.
“Semua pupuk yang tersisa, baik yang sudah dibuka maupun yang masih utuh saya kembalikan,” ujarnya.
Baca juga: Modus Gembos Ban, Kawanan Penjahat Membawa Kabur Uang Juragan Ikan di Wilayah Tulungagung
Lanjut Pak Uceng, plastik bagian dalam kemasan pupuk ini berwarna keruh, tidak bening seperti pada kemasan Phonska asli.