Info Sehat
4 Kondisi yang Sebabkan Pusing Setelah Makan, Simak Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Beberapa kondisi medis dan kepekaan terhadap makanan dapat memicu pusing setelah makan.
TRIBUNJATIM.COM - Kadar glukosa darah yang rendah bisa membuat seseorang merasa pusing atau kelelahan, apalagi jika belum makan dalam waktu yang lama.
Sementara, pusing setelah makan jarang terjadi, tetapi gangguan ini tetap saja bisa menyerang.
Beberapa kondisi medis dan kepekaan terhadap makanan dapat memicu pusing setelah makan.
Dokter terkadang menyebut pusing setelah makan sebagai vertigo postprandial.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan orang untuk meminimalkan gejala ini.
Baca juga: 10 Penyebab Sering Buang Air Kecil, Waspadai 7 Penyakit Berbahaya Ini, Diabetes hingga Tumor
Berikut ini adalah beragam penyebab pusing setelah makan dan cara mencegah serta cara mengobatinya:
1. Hipotensi postprandial
Melansir Health Line, hipotensi postprandial adalah penurunan tekanan darah setelah makan.
Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke perut dan usus, yang membuat aliran darah menjauh dari bagian tubuh lainnya.
Akibatnya, detak jantung bertambah cepat untuk memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh.
Pembuluh darah juga mengencang. Kedua faktor tersebut dapat menyebabkan seseorang merasa pusing setelah makan.
Sekitar sepertiga dari wanita maupun pria lanjut usia (lansia) pada umumnya mengalami kondisi ini.
Selain pusing, seseorang dengan hipotensi postprandial mungkin mengalami gejala berikut:
- Angina (nyeri dada)
- Merasa lemah
- Mual
- Perubahan visual
Dalam kasus yang jarang terjadi, hipotensi postprandial dapat menyebabkan stroke ringan.
Ini juga dikenal sebagai serangan iskemik transien. Orang dengan tekanan darah tinggi berisiko mengalami hipotensi postprandial.